BacaJogja – Pameran seni rupa “Transboundary #02” yang dihelat di Hotel Grand Rohan Yogyakarta mengangkat tema “Beautiful Heritage”. Dr. Sn. Tri Noviyanto P. Utomo, S.Sn., M.MT., salah satu kurator pameran ini, mengulas tema tersebut dengan refleksi mendalam.
Tri Noviyanto menyoroti pentingnya “heritage” atau warisan dalam konteks seni dan desain sebagai ingatan kolektif yang terus hidup dan relevan di masa kini.
Baca Juga: Green House Melon dan Strawberry di Wanadelima Orchard Kulon Progo Dukung Kedaulatan Pangan
Menurutnya, warisan bukan sekadar artefak fisik, melainkan entitas yang dinamis, memberikan inspirasi bagi seniman dan desainer untuk menciptakan karya-karya baru. “Warisan adalah benang merah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan, memperkaya dunia modern dengan jejak sejarah yang penuh makna,” ujar Tri.
Dalam pameran ini, ia mengajak para peserta untuk merenungkan perjalanan mereka di dunia seni dan desain. “Saya mengenang momen-momen penting selama belajar di ISI Yogyakarta. Goresan-goresan sketsa dan komentar para dosen menjadi warisan berharga yang membentuk jati diri kami,” kenangnya.
Baca Juga: Bank BPD DIY Salurkan Beasiswa CSR untuk Mahasiswa UWM, Dukung Pengembangan Kampus Terpadu
Mengutip filsuf seperti Plato dan Aristoteles, Tri menjelaskan konsep mimesis sebagai proses kreatif di mana seniman tidak hanya meniru dunia fisik tetapi juga menciptakan sesuatu yang baru melalui interpretasi terhadap warisan yang ada. “Proses ini menciptakan dialog antara pencipta dan ingatan kolektif, yang memicu kreativitas baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tri Noviyanto juga merujuk pada pemikiran Martin Heidegger tentang asal mula karya seni yang menunjukkan bagaimana seni mampu membuka ruang baru untuk ide dan nilai estetika. “Karya seni berbasis warisan adalah dialog yang menghubungkan identitas dan kebanggaan budaya, menciptakan kreasi-kreasi yang bermakna,” tambahnya.
Baca Juga: Saran Pakar UGM untuk Strategi Prabowo Capai Target Swasembada Pangan Nasional
Pameran “Beautiful Heritage” bukan hanya perayaan karya seni, tetapi juga ajang refleksi mendalam tentang peran warisan dalam menciptakan seni dan desain yang relevan di tengah kemajuan zaman. “Melalui pameran ini, kita diajak untuk terus belajar dari masa lalu, menciptakan wacana baru, dan melahirkan karya yang akan menjadi warisan bagi generasi mendatang,” tutur Tri Noviyanto. []