Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Korban Kapal Terbalik di Pantai Congot

  • Whatsapp

BacaJogja – Operasi pencarian korban kecelakaan perahu di Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, menghadapi tantangan besar akibat cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi.

Tim SAR Gabungan terpaksa membatasi pencarian di darat karena kondisi laut tidak memungkinkan perahu untuk keluar mencari korban. Hingga Minggu (5/1/2025), korban bernama Aan Anugrah Budi Setya (26) masih belum ditemukan.

Read More

Baca Juga: Tragedi Laut Selatan Kulon Progo: Duka, Kendala, dan Perjuangan Tim SAR

Tragedi Kapal Terbalik

Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB ketika perahu jukung “Gerbang Segoro 01” yang ditumpangi dua orang nelayan, Aan Anugrah Budi Setya (ABK) dan Mareta Ryan Afandi (tekong), dihantam ombak besar. Perahu terbalik saat hendak kembali ke pantai setelah melaut sejak pagi.

Kedua korban sempat meminta pertolongan di tengah laut. Dua saksi mata yang melihat kejadian bergegas menggunakan perahu “Dyan Saffyr” untuk menyelamatkan mereka. Namun, hanya Mareta yang berhasil dievakuasi ke daratan. Ia dilarikan ke klinik Rizky Amalia di Temon, tetapi nyawanya tidak tertolong. Mareta dinyatakan meninggal dunia akibat luka robek di pelipis kanan.

Baca Juga: Debit Air Naik Drastis Akibat Hujan Deras, Wisata Gua Pindul Gunungkidul Ditutup Sementara

Sementara itu, Aan hingga kini masih dinyatakan hilang dan terus dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

Pencarian Hari Kedua

Pada hari kedua operasi, Minggu (5/1/2025), Tim SAR Gabungan membagi pencarian menjadi empat unit SRU (Search and Rescue Unit) yang melakukan penyisiran darat:

  • SRU 1: Menyisir dari LKM hingga TPI Bayeman sejauh 1,5 km (hasil nihil).
  • SRU 2: Menyisir dari TPI Bayeman ke Pantai Sindutan sejauh 1,5 km (hasil nihil).
  • SRU 3: Menyisir dari Pantai Sindutan ke Labuhan Glagah sejauh 1,5 km (hasil nihil).
  • SRU 4: Menyisir dari Labuhan Glagah ke Pemecah Ombak Glagah sejauh 1,5 km (hasil nihil).

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan DIY: Wisatawan Diminta Hati-hati

Hingga pukul 17.00 WIB, korban masih belum ditemukan. Pencarian laut belum dapat dilakukan karena kondisi cuaca yang membahayakan keselamatan tim.

Kendala Cuaca Ekstrem

Kondisi cuaca menjadi tantangan utama dalam operasi ini. Hujan deras dan gelombang tinggi membuat perahu pencari tidak bisa dikerahkan. Keputusan ini diambil untuk mengutamakan keselamatan personel di lapangan.

“Kami memahami bahwa keluarga korban sangat berharap, namun kondisi di lapangan sangat sulit. Gelombang tinggi tidak memungkinkan kami melakukan pencarian di laut,” ujar salah satu personel Tim SAR Gabungan.

Baca Juga: Hujan Sepanjang Hari di Yogyakarta: Cuaca Minggu 5 Januari 2025

Meski menghadapi kendala berat, Tim SAR Gabungan terus melakukan pemantauan dan penyisiran visual di darat. Pihak keluarga dan masyarakat berharap cuaca segera membaik agar pencarian dapat kembali dilakukan secara maksimal.

Tragedi ini menjadi pengingat betapa besarnya risiko yang dihadapi para nelayan saat melaut, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Masyarakat setempat turut berdoa agar Aan segera ditemukan. []

Related posts