Program Makan Bergizi Gratis di Yogyakarta Rp42 Miliar

  • Whatsapp

BacaJogja – Untuk mendukung Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp42 miliar. Dana tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat, yakni 2,5% dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, persentase tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, di mana DIY masuk dalam kategori sedang. “Jumlah uang yang dianggarkan ini memang tidak sedikit, maka dilakukan penyesuaian anggaran, termasuk untuk dana insentif fiskal,” ungkapnya saat konferensi pers di Kantor Bappeda DIY, Senin (6/1).

Read More

Baca Juga: Cek Dana PIP 2025 Sekarang! Informasi Lengkap Besaran dan Cara Pencairan

Meski dana telah siap, DIY belum masuk dalam daftar 26 provinsi yang menjadi lokasi kick-off program MBG yang dimulai pada 6 Januari 2025. Program ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kesiapan DIY dalam Mendukung MBG

Ni Made menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di DIY masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Meskipun demikian, Pemda DIY telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk rapat koordinasi dan pemetaan potensi daerah.

Baca Juga: Haul Pangeran Diponegoro ke-170: Menggali Keteladanan di Tengah Peringatan 200 Tahun Perang Jawa

“Kami sudah memastikan kesiapan dari segi logistik, seperti beras dan sayur-mayur. Dari estimasi kebutuhan 10,6 ribu ton beras per tahun, DIY mampu menyuplai karena total produksi mencapai 546 ribu ton per tahun,” jelasnya.

Selain itu, aksesibilitas terhadap bahan baku pangan juga dipastikan mudah, mengingat DIY memiliki pusat-pusat perdagangan, termasuk pasar tradisional yang mendukung distribusi.

Baca Juga: Kirab Mangayubagyo: 600 PKL Teras Malioboro 2 Pindah ke TM Ketandan Yogyakarta

Menunggu Arahan Pusat

Program MBG di DIY rencananya akan diawali di Kulon Progo sebagai pilot project. Namun, hingga kini Pemda DIY masih menunggu arahan lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional terkait pelaksanaan teknis.

“DIY siap kapan saja jika juklak dan juknis sudah diterima. Kami telah berkoordinasi agar pelaksanaan program ini dapat berjalan maksimal,” tutur Ni Made.

Dengan potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan distribusi, DIY optimistis dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat. []

Related posts