Berburu Koin Jagat: Fenomena Permainan Viral yang Memantik Kontroversi

  • Whatsapp

BacaJogja – Permainan berburu “harta karun” digital bernama Koin Jagat kini menjadi topik hangat di media sosial. Mengusung konsep treasure hunt berbasis aplikasi, Koin Jagat sukses menarik perhatian masyarakat, terutama anak muda, di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Namun, di balik daya tariknya, permainan ini juga menuai kontroversi karena dampaknya terhadap fasilitas umum.

Read More

Apa Itu Koin Jagat?

Koin Jagat adalah bagian dari aplikasi Jagat, platform sosial berbasis peta digital yang mengajak penggunanya berburu koin virtual di lokasi dunia nyata. Koin-koin tersebut terdiri dari tiga jenis dengan nilai hadiah berbeda:

  • Koin Perunggu: Nilai berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.
  • Koin Perak: Nilainya lebih tinggi, meski detail lengkap belum diumumkan.
  • Koin Emas: Menawarkan hadiah terbesar, sehingga menjadi buruan utama para pemain.

Koin-koin ini tersebar di berbagai tempat umum, seperti taman kota, alun-alun, hingga area ikonis seperti Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta dan Alun-Alun Surabaya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap SNPMB 2025: Panduan Sukses Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru

Keseruan dan Tantangan dalam Permainan

Peserta harus mengunduh aplikasi Jagat, membuat akun, dan memanfaatkan fitur GPS untuk melacak lokasi koin. Tantangan utama adalah menemukan koin yang sering ditempatkan di lokasi tersembunyi. Selain menawarkan pengalaman seru, hadiah berupa uang tunai hingga jutaan rupiah menjadi daya tarik utama permainan ini.

Dampak Perburuan Koin Jagat

Sayangnya, permainan ini tidak lepas dari dampak negatif. Beberapa laporan menyebutkan bahwa aktivitas berburu koin menyebabkan kerusakan fasilitas umum, seperti taman kota dan area publik lainnya. Kerumunan besar yang tercipta juga menimbulkan masalah kebersihan dan keamanan.

Kasatpol PP Jakarta, Satriadi, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertamanan untuk memantau aktivitas ini. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak merusak fasilitas umum,” ujarnya, Senin (13/1).

Baca Juga: Promo Imlek 2025: KAI Wisata Tawarkan Penginapan untuk Rail Transit Hotel di Slasar Malioboro Jogja

Polisi dan Pemerintah Turun Tangan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihak kepolisian terus memantau perkembangan fenomena Koin Jagat. “Kami sudah berkomunikasi dengan Kapolres untuk memastikan kegiatan ini tidak merugikan masyarakat,” kata Ade Ary.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, juga ikut menyoroti permainan ini. Ia menyebut pihaknya tengah mempelajari dampak permainan tersebut, termasuk potensi pelanggaran hukum. “Kami akan mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran aturan,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM DIY Januari 2025: Pilih Lokasi dan Waktu yang Tepat

Meski menuai kontroversi, popularitas Koin Jagat terus meningkat. Menggabungkan teknologi digital dan pengalaman nyata, permainan ini memberikan sensasi berburu harta karun yang interaktif dan menyenangkan. Namun, pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan bahwa aktivitas ini tidak merugikan fasilitas umum maupun melanggar aturan hukum.

Dengan terus berkembangnya teknologi, permainan seperti Koin Jagat menunjukkan bagaimana dunia digital dapat mengubah cara masyarakat berinteraksi dan beraktivitas. Namun, tanggung jawab semua pihak, baik pemain, pengembang aplikasi, maupun pemerintah, sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan kepentingan publik. []

Related posts