Yogyakarta Luncurkan Suplemen MMS untuk Ibu Hamil, Strategi Cegah Stunting di 2025

  • Whatsapp
ibu hamil
Pemkot Yogyakarta Luncurkan Suplemen MMS untuk Ibu Hamil (Pemkot Jogja)

BacaJogja – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan akan mendistribusikan Multi Micronutrient Supplement (MMS) untuk ibu hamil mulai Januari 2025. Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, sekaligus menekan angka stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyebut bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi yang lebih sehat. MMS adalah suplemen yang mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial seperti Vitamin A, C, D, B2, B3, B6, zat besi, dan yodium.

Read More

Suplemen ini dirancang untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan optimal janin. Program tersebut akan menyasar 2.400 ibu hamil yang terdaftar di 18 puskesmas di Kota Yogyakarta, dengan durasi konsumsi selama 180 hari.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Pegadaian 2025: Buka Kesempatan untuk Lulusan S1 di Berbagai Posisi, Jangan Lewatkan!

“Suplemen MMS ini dikonsumsi satu tablet per hari dengan air putih oleh ibu hamil yang memeriksakan kehamilan pertama (K1). Saat ini, proses distribusi MMS ke puskesmas sedang berlangsung,” jelas Emma, Kamis (16/1/2025).

Manfaat MMS untuk Kesehatan Ibu dan Bayi

Menurut Emma, pemberian MMS diharapkan dapat menekan risiko anemia pada ibu hamil, mengurangi risiko kematian janin, serta mencegah bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah. Program ini juga diharapkan meningkatkan asupan gizi yang memadai bagi ibu hamil sehingga bayi yang dilahirkan dapat tumbuh sehat dan optimal.

“Ini adalah salah satu langkah untuk menciptakan generasi sehat dan bebas dari stunting. Dengan asupan gizi yang tercukupi, ibu hamil tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan tetapi juga mendukung kelahiran bayi yang sehat,” tambahnya.

Baca Juga: Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Global: Tantangan dan Solusi Multidisiplin

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, prevalensi anemia pada ibu hamil pada 2024 mencapai 16,92%, dengan 407 dari 2.406 ibu hamil terdeteksi mengalami anemia, baik ringan maupun berat. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Iswari Paramita, berharap program MMS ini mampu menurunkan angka anemia secara signifikan.

Selain distribusi MMS, Pemkot juga akan memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan. Dalam pelaksanaannya, program ini akan melibatkan bidan dan tenaga kesehatan lainnya untuk memantau konsumsi MMS.

Langkah Pemkot Yogyakarta ini mendapat apresiasi, termasuk dari Kepala Puskesmas Mantrijeron, Eny Purdianty. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat karena kandungan MMS yang lengkap, termasuk zat besi, sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.

Baca Juga: Semar UGM Siap Tampil di Shell Eco-Marathon Qatar 2025, Targetkan Prestasi dengan Inovasi Kendaraan Hemat Energi

“Ini adalah program yang sangat baik. Kandungan vitamin dan mineral dalam suplemen ini lengkap, sehingga sangat mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin,” ujar Eny.

Pemkot Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk aktif mendukung program ini dengan memastikan ibu hamil terdaftar dan memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, sehingga generasi masa depan Yogyakarta bebas dari stunting.

“Dengan upaya yang dilakukan, harapannya dapat memberikan dampak nyata dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok ibu dan anak,” tutup Emma. []

Related posts