BacaJogja – Sebuah tragedi kecelakaan laut terjadi di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, pada Selasa, 28 Januari 2025 pagi. Rombongan siswa SMP Negeri 7 Mojokerto yang tengah berwisata terseret arus laut selatan di kawasan berbahaya jalur rip current.
Humas Basarnas Yogyakarta, Pipiet Eriyanto mengatakan, insiden ini mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, sembilan korban selamat, dan satu siswa masih dalam proses pencarian. “Mereka bermain di area rip current,” katanya dalam siaran pers.
Kronologi dan Data Lengkap Korban
Rombongan siswa berjumlah 257 orang tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan lima bus pariwisata. Setelah sarapan pagi di Restoran Hutama, siswa/i mulai bermain di pantai sekitar pukul 06.00 WIB. Sebagian siswa laki-laki memilih bermain di sisi barat pantai, yang merupakan jalur kapal sekaligus zona rip current yang berbahaya.
Baca Juga: 10 Lokasi Perayaan Imlek 2025 di Yogyakarta: Dari Tradisi Barongsai hingga Pesta Kuliner
Gelombang laut selatan tiba-tiba menyeret beberapa siswa ke tengah laut. Petugas SAR Linmas Pantai Drini yang berjaga segera melakukan evakuasi menggunakan kapal jungkung. Sebanyak sembilan siswa berhasil diselamatkan dalam kondisi lemas dan syok akibat terlalu banyak menelan air laut. Mereka langsung dibawa ke RSUD Saptosari untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, tiga siswa ditemukan meninggal dunia di kedalaman sekitar 10 meter, tersangkut di dasar palung laut pada pukul 10.45 WIB. Sementara itu, satu siswa lainnya hingga kini masih dalam pencarian oleh tim SAR.
Korban Selamat:
- Firmanda Ramadani (Kelas 7C)
- Bintang Kenzie (Kelas 7C)
- Petra Agustino Y. (Kelas 7A)
- Revand Bagas C. (Kelas 7B)
- M. Zaky (Kelas 7E)
- Ariona Reza (Kelas 7C)
- Ahmad Muzaki (Kelas 7C)
- Ainoah (Kelas 7C)
- Raditya Rangga (Kelas 7C)
Korban Meninggal Dunia (MD):
- Alfian Aditya Pratama (Kelas 7C)
- Rayhaki Fatqiyansyah (Kelas 7C)
- Magen Yusuf Adliqho (Kelas 7C)
Korban Belum Ditemukan:
- Rifki Yudha Pratama (Kelas 7C)
Baca Juga: Dua Alumni UGM Tembus Antartika: Mengungkap Misteri Fosil dan Batuan Purba
Kesaksian dan Langkah Evakuasi
Dua petugas SAR Linmas, Suyanto (46 tahun) dan Marjono (52 tahun), menjadi saksi dalam insiden ini. Keduanya telah memberikan imbauan agar wisatawan tidak bermain di zona berbahaya, namun beberapa siswa tetap bermain di area tersebut.
Petugas menyelamatkan korban dengan kapal jungkung dan langsung mengevakuasi mereka ke RSUD Saptosari. Proses pencarian korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan dengan bantuan tim gabungan.
Catatan Penting
- Sebelum kejadian, petugas SAR Linmas sudah memberikan peringatan kepada rombongan untuk menjauhi jalur rip current.
- Kondisi sembilan korban selamat saat ini sudah membaik setelah mendapatkan perawatan medis.
- Tiga korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD Saptosari untuk dilakukan autopsi.
- Tim SAR terus melanjutkan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan.
Tim SAR kembali mengingatkan para wisatawan untuk selalu mematuhi peringatan petugas dan menghindari area berbahaya di pantai, terutama jalur rip current yang kerap menjadi lokasi kecelakaan laut.
Tragedi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat berwisata di kawasan pantai selatan yang terkenal dengan gelombangnya yang ganas. []