BacaJogja – Sebuah unggahan di akun TikTok “bantuan_resmipemerintah” pada Rabu (8/1/2025) menarik perhatian warganet. Unggahan tersebut menampilkan informasi lowongan kerja (loker) guru privat online yang mencatut foto Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Dalam narasi unggahan, disebutkan bahwa lowongan ini terbuka bagi pria dan wanita berusia 20 tahun ke atas, lulusan SMA/sederajat, serta sehat jasmani dan rohani. Gaji yang dijanjikan berkisar antara Rp4 juta hingga Rp6 juta per bulan dengan sistem penempatan di daerah masing-masing. Pendaftaran diklaim gratis dan dilakukan melalui Telegram.
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan
Investigasi Fakta: Tidak Ada Kaitan dengan Kemendikdasmen
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan investigasi dengan mengakses tautan yang tertera di bio akun TikTok tersebut. Hasilnya, tautan itu mengarah ke laman vidaft[dot]com, yang tidak memiliki keterkaitan resmi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).
Lebih mencurigakan lagi, calon pelamar diminta mengisi data pribadi, termasuk nama lengkap dan nomor Telegram aktif untuk menerima kode OTP. Pola seperti ini sering digunakan dalam modus penipuan daring.
Kemendikdasmen Tidak Pernah Mengumumkan Lowongan Ini
Untuk memastikan kebenarannya, TurnBackHoax juga menelusuri informasi terkait dengan memasukkan kata kunci “Kemendikdasmen buka loker guru privat online”. Hasil pencarian tidak menunjukkan adanya pengumuman resmi terkait lowongan tersebut. Bahkan, di akun media sosial resmi Kemendikdasmen, seperti Instagram @Kemdikdasmen, tidak ditemukan unggahan yang memuat informasi serupa.
Baca Juga: Daftar Line-up Konser Musik ‘Mentalita Fest 2025’ di Kridosono Yogyakarta
Kesimpulan: Hoaks yang Berbahaya
Dari hasil investigasi, unggahan akun TikTok “bantuan_resmipemerintah” yang menginformasikan “Kemendikdasmen buka loker guru privat online” dipastikan tidak resmi dan tergolong konten tiruan (imposter content).
Warganet diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap informasi lowongan kerja yang beredar di media sosial, terutama jika meminta data pribadi atau pendaftaran melalui platform yang mencurigakan. Sebaiknya, selalu cek informasi langsung melalui situs dan akun resmi instansi terkait guna menghindari penipuan daring. []
