Langkah Strategis Wali Kota Semarang Atasi Banjir di Kelurahan Kudu

  • Whatsapp
Banjir Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti meninjau langsung kondisi banjir. (Istiimewa)

BacaJogja  – Banjir yang kembali melanda Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Semarang. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi terkini dan memastikan langkah strategis yang akan diambil guna mengatasi permasalahan ini.

Banjir di Kelurahan Kudu terjadi akibat meluapnya Kali Kudu, yang diperparah oleh tersendatnya aliran air menuju laut karena pintu air di muara Kali Dumbo, Kabupaten Demak, harus ditutup akibat kondisi pasang. Akibatnya, air tertahan dan menggenangi permukiman warga, terutama di RW 7 yang mencakup 11 RT.

Read More

Secara geografis, Kali Kudu sejajar dengan jalan utama, sehingga ketika debit air meningkat, air cenderung meluap ke pemukiman warga. Infrastruktur pengendalian air yang ada masih memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan solusi komprehensif.

Baca Juga: Miris! Mayat Wanita Dibungkus Kain Merah di Bantul Dibunuh Mantan Suami

Langkah Cepat: Sandbag, Peninggian Pintu Air, dan Pompa Air

Sebagai respons cepat, Pemerintah Kota Semarang mengambil beberapa langkah konkret:

  • Pemasangan Sandbag: Karung pasir ditempatkan di sepanjang aliran Kali Kudu untuk menahan limpasan air agar tidak semakin meluas.
  • Peninggian Pintu Air dan Optimalisasi Kolam Retensi PDAM: Pintu air yang ada saat ini masih kurang tinggi, sehingga sedang ditingkatkan kapasitasnya agar lebih optimal dalam menahan air.
  • Penyedotan Air dengan Pompa: Mengingat air tidak bisa mengalir ke laut akibat kondisi pasang, pompa digunakan untuk mempercepat penyurutan genangan air.

Solusi Jangka Panjang: Pembangunan Sheetpile dan Kolaborasi Antar Pemerintah

Menyadari bahwa solusi darurat tidak cukup, Wali Kota Semarang menegaskan pentingnya pembangunan sheetpile (dinding penahan tanah) di sepanjang Kali Kudu. Saat ini, sheetpile telah dibangun di Sayung, Kabupaten Demak, namun belum menjangkau wilayah Kelurahan Kudu.

Baca Juga: Ekonom UGM: Kebijakan Larangan LPG 3 Kg, Bahlil Langgar Komitmen Prabowo

“Kami sudah meminta BBWS untuk melanjutkan pembangunan sheetpile di wilayah ini. Namun, kami memahami bahwa ada kendala anggaran yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, sambil menunggu, kami akan terus mencari alternatif solusi yang lebih cepat,” ujar Mbak Ita.

Pemerintah Kota Semarang juga memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang cukup. Dinas Sosial telah menyalurkan sembako dan siap membuka dapur umum jika diperlukan. Sementara itu, Dinas Kesehatan menugaskan tim medis dari Puskesmas Bangetayu dan Puskesmas Genuk untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak.

Banjir di Kelurahan Kudu menjadi pengingat bahwa tata kelola air memerlukan solusi sistematis dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat, daerah sekitar, serta berbagai stakeholder guna memastikan permasalahan banjir dapat ditangani secara efektif dan menyeluruh. []

Related posts