BacaJogja – Wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, dan sekitarnya diguncang gempa tektonik berkekuatan M3,9 pada Selasa pagi, 11 Februari 2025. Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa berada di darat, tepatnya 28 km arah timur laut Kota Banjar dengan kedalaman 16 km.
Menurut Kepala Stageof Sleman, Ardhianto Septiadi, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Dengan kedalaman hiposenter hanya 16 km, getaran gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah sekitar episenter.
Baca Juga: Perjanjian Giyanti: Mataram Islam, Ambisi, Adu Domba, dan Lahirnya Yogyakarta
Gempa ini dirasakan di sejumlah daerah seperti Kota Banjar, Majenang, Wanareja, Bantarkawung, dan Bumiayu dengan skala intensitas III MMI (setara dengan getaran yang terasa seperti truk berat melintas). Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat kejadian ini.
Hingga pukul 07.55 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock). Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG.
Baca Juga: Pompa Rusak dan Drainase Buruk, Ini Langkah Mbak Ita Atasi Banjir Semarang
Imbauan Resmi BMKG
BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat agar tetap aman pascagempa:
– Tetap tenang dan jangan terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
– Hindari bangunan yang mengalami retak atau rusak akibat gempa.
– Pastikan kondisi rumah aman sebelum kembali masuk ke dalamnya.
– Peroleh informasi resmi hanya melalui kanal BMKG seperti @infoBMKG di Instagram/Twitter, website resmi bmkg.go.id, atau aplikasi mobile InfoBMKG.
Gempa tektonik seperti ini merupakan bagian dari aktivitas alam yang wajar terjadi di wilayah dengan aktivitas seismik tinggi seperti Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko di masa mendatang. []
