BacaJogja – Di sudut Dukuh Sukun, Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul, terdapat bengkel andong yang tidak hanya menjadi saksi perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi tempat bertahannya tradisi turun-temurun. Adalah Paidi, seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta bergelar Raden Wedono Roto Pawiro, yang telah mengabdikan hidupnya dalam pembuatan dan reparasi andong sejak usia belia.
Bengkel Andong Pandawa Lima, nama yang diberikan karena dikelola Paidi bersama empat saudaranya, menjadi pusat pembuatan dan perawatan andong. Keahliannya dalam memperbaiki andong tidak hanya diwarisi dari orang tua, tetapi juga diperdalam melalui pengalaman bertahun-tahun. Bahkan, saat menangani kereta milik Keraton Yogyakarta, Paidi harus menjalankan ritual khusus.
“Dulu saat pertama kali, semua pekerja harus berpuasa selama tujuh hari, selain itu juga melakukan ritual sugengan atau selamatan dengan berbagai ubo rampe,” ungkap Paidi dikutip dari laman Pemkab Bantul, Selasa (11/2/2025).
23 Kereta Keraton Yogyakarta Pernah Direparasi
Tak kurang dari 23 kereta milik Keraton Yogyakarta pernah diperbaiki di Bengkel Andong Pandawa Lima. Kerusakan yang paling sering ditangani meliputi bagian roda dan penggantian kayu yang mulai lapuk. Ketelitian dan keahlian Paidi serta saudaranya dalam memperbaiki setiap detail kereta menjadikan bengkel ini sebagai salah satu tempat rujukan utama dalam perawatan kereta tradisional.
Tak hanya untuk keraton, bengkel ini juga menerima pesanan dari berbagai daerah. Beberapa kereta yang telah dibuat dan dikirim antara lain ke Malang sebanyak tiga unit, serta ke Sumenep dan Banyumas. Proses pengerjaan setiap kereta membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dengan biaya hampir Rp100 juta per unit.
Keahlian Otodidak yang Berbuah Kepercayaan
Jiyono, salah satu adik Paidi yang ikut mengelola bengkel, mengungkapkan bahwa keterampilannya dalam memperbaiki dan membuat andong sebagian besar diperoleh secara otodidak. “Dulu kakak saya pernah kursus dengan orang Belanda, ada buku khusus tentang panduan memperbaiki kereta. Kalau saya sendiri hanya otodidak, mengalir saja,” ujarnya.
Selain melayani pembuatan dan reparasi andong untuk keraton dan kolektor, Bengkel Andong Pandawa Lima juga memperbaiki andong wisata yang sering digunakan di kawasan Malioboro. Keuletan dan dedikasi Paidi serta keluarganya menjadikan mereka penjaga warisan budaya yang tetap lestari di tengah modernisasi.
Dengan tangan-tangan terampilnya, Paidi dan keluarganya terus menjaga tradisi perawatan andong agar tetap menjadi bagian dari sejarah Yogyakarta yang hidup hingga kini. []