Kronologi Anak Seorang Ojol di Bantul Meninggal Keracunan Sate

  • Whatsapp
Keracuanan Sate
Bandiman, ayah korban menunjukkan foto anaknya yang meninggal keracunan makan sate. (Foto: Istimewa)

Bantul – Nasib nahas dialami Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, warga Padukuhan Salakan, RT 07, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Anak seorang driver ojek online ini meninggal dunia setelah menyantap makanan sate. Jenazah dimakamkan tadi siang, Senin, 26 April 2021.

Saat ditemui di ruamh duka, ayah korban yang bernama Bandiman, 36 tahun, menceritakan peristiwa pahit yang dialami anaknya ini. Kejadian ini bermula saat Bandiman sedang menunggu orderan aplikasi di sekitar Lapangan Mandala Krida, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Minggu, 25 April 2021 sore.

Read More

Umroh akhir tahun

Pria dua anak ini kemudian menunaikan ibadah salat Ashar di masjid sekitar lokasi. Tak lama berselang, perempuan muda dengan mengendarai sepeda motor berhenti di masjid. Perempuan yang belum diketahui identitas ini menemui Bandiman.

Baca Juga:

Kemudian si perempuan itu memintanya mengantar paket buka puasa kepada seseorang yang ada di wilayah Kapanewon Kasihan, Bantul. “Pak bisa enggak antar paket ini lewat ofline, soalnya saya enggak punya aplikasi,” ucap Bandiman menirukan perempuan tersebut.

Bandiman menyanggupi permintaan perempuan ini dengan ongkos kirim sebesar Rp 25 ribu. Tak lupa perempuan memberikan alamat lengkap beserta nomor telepon penerima paket berbuka. Paket makanan diantar kepada Pak Tomi dari Pak Hamid. Tanpa menaruh curiga, Bandiman pergi ke lokasi tujuan dengan membawa satu paket sate terbungkus dalam kardus.

“Dokter bilang positif mengandung racun yang lebih keras dari pada racun pertanian”

Namun pihak penerima tidak bersedia menerima makanan tersebut. Alasannya, penerima tidak mengenal pak Hamid, yang disebut-sebut sebagai pengirim makanan. Di sisi lain, penerima juga sedang berada di luar kota.

Akhirnya, si penerima makanan memita Bandiman untuk membawa pulang makanan itu. “Saya diminta membawa pulang untuk berbuka. Saya mau balikin ke pengirim (perempuan) tapi saya tidak sempat meminta nomornya. Akhirnya saya bawa pulang,” ujarnya.

Saat sampai di rumah, makanan berupa sate diberikan kepada anaknya, yang kebetulan menyukai daging tusuk tersebut. Saat Naba memakannya, tak lama berselang muntah-muntah lalu tidak sadarkan diri. “Anak lari ke dapur karena muntah-muntah. Mungkin racunnya langsung menyebar ke badan karena dia sempat minum,” katanya.

Baca Juga:

Bandiman mengungkapkan, anaknya juga tidak sadarkan diri. Keluarga membawanya ke rumah sakit. Tapi nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal sekitar pukul 18.50 WIB. “Saya sangat terpukul dengan kejadian ini,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dari keterangan pihak rumah sakit, sate yang dimakan anaknya mengandung racun. Pihak rumah sakit sudah membawa bumbu sate yang diduga berisi racun ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta.”Dokter bilang positif mengandung racun yang lebih keras dari pada racun pertanian,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuliyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Petugas Polres Bantul sudah melakukan olah TKP. Beberapa saksi sudah dilakukan pemeriksaan. “Makanan sedang diperiksa di laboratorium. Tinggal menunggu hasilnya,” ucapnya. []

Related posts