Yogyakarta – Mobilitas pengguna KRL Yogyakarta-Solo dan KA Prameks mengalami penurunan selama masa larangan Mudik Lebaran 2021. KAI Commuter optimistis pengguna KRL rute ini meningkat seiring dengan normalnya aktivitas warga.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, saat masa larangan mudik 6-17 Mei 2021 layanan KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi dengan 20 perjalanan per hari. KA Prambanan Ekspres beroperasi dengan 8 perjalanan per hari.
Baca Juga:
Sepanjang 12 hari pemberlakuan masa larangan mudik, KAI Commuter mencatat jumlah pengguna KRL Yogyakarta-Solo sebanyak 48.572 orang dengan pengguna terbanyak pada Senin 17 Mei 2021 sebanyak 7.172 orang. Sementara untuk KA Prambanan Ekspres sebanyak 14.061 orang dengan pengguna terbanyak pada Senin, 17 Mei 2021 sebanyak 1.584 orang.
“Angka ini turun 5,8 persen dibanding pekan sebelumnya yaitu 51.589 orang untuk KRL Yogyakarta-Solo dan turun 4 persen dibanding pekan sebelumnya yaitu 14.651 orang untuk KA Prambanan Ekspres,” kata Anne dalam keterangan pers di Stasiun Yogyakarta, Sabtu, 29 Mei 2021.
“Tak hanya itu, pengguna KRL yang keluar di Stasiun Yogyakarta sebanyak 13.452 orang dan yang keluar di Stasiun Lempuyangan berjumlah 7.413 orang”
Menurut dia, Stasiun Yogyakarta masih menjadi stasiun yang ramai dibanding stasiun lainnya di Kota Yogyakarta. Selama masa larangan mudik Stasiun Yogyakarta melayani 14.639 pengguna KRL, sementara di Stasiun Lempuyangan melayani 3.031 pengguna KRL.
“Tak hanya itu, pengguna KRL yang keluar di Stasiun Yogyakarta sebanyak 13.452 orang dan yang keluar di Stasiun Lempuyangan berjumlah 7.413 orang,” ungkap Anne.
Pada puasa lalu, KRL Yogyakarta-Solo melayani 121.417 orang dengan pengguna terbanyak pada Sabtu, 1 Mei 2021 sebanyak 4.958 orang. Pengguna KA Prambanan Ekspres melayani 34.406 orang dengan pengguna terbanyak pada Sabtu, 1 Mei 2021 sebanyak 1.415 orang.
Dia mengungkapkan, sejalan dengan normalnya kembali aktivitas warga, tak menutup kemungkinan stasiun-stasiun lain juga akan mengalami pertumbuhan pengguna KRL. Saat ini sebanyak 60 persen pengguna KRL menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), sementara kartu elektronik bank sebanyak 21%, dan dengan QR Code sebanyak 19 persen.
Sementara itu selama masa larangan mudik KMT yang terjual berjumlah 7.384 unit dan kartu elektronik bank berjumlah 273 unit. “Layanan KRL Yogyakarta-Solo saat ini seluruhnya sudah dilayani menggunakan tiga rangkaian KRL, dimana dalam satu rangkaian tersebut terdiri dari stamformasi (SF) 8 kereta.
Baca Juga:
Pada awal beroperasinya KRL Yogyakarta Solo Februari lalu, hanya satu rangkaian yang terdiri dari delapan kereta, sedangkan dua lainnya hanya terdiri dari empat kereta.
Anne mengatakan, dengan penambahan panjang rangkaian KRL ini, kapasitas pengguna yang dapat dilayani lebih banyak. Penerapan physical distancing atau jaga jarak aman antara pengguna bisa lebih maksimal. “Untuk layanan KA Prambanan Ekspres tetap dengan dua rangkaian KRD yang terdiri dari SF 5 kereta,” ungkap Anne.
KAI Commuter mengimbau para pengguna KRL Yogyakarta-Solo untuk semakin patuh pada protokol kesehatan yang berlaku. “Mohon mengikuti arahan dari petugas di stasiun maupun KRL, antre dengan tertib untuk kesehatan dan kenyaman bersama,” tutur Anne. []