Cerita Teman Karib Sebelum Bocah SMP Diduga Dibunuh di Kalasan Sleman

  • Whatsapp
teman korban pembunuhan
Dian Abista Aditama, teman korban ditemui usia pemakaman. (Foto: Istimewa)

Sleman – Seorang bocah, SYP, 14 tahun, meninggal diduga dibunuh di rumahnya yang berada di Dusun Kedulan Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, Yogyakarta. SYP ditemukan meninggal dengan kondisi penuh luka dan darah bercucuran pada Rabu, 28 Juli 2021 malam. Kematiannya meninggalkan duka mendalam, tak terkecuali teman karib bernama Dian Abista aditama, 14 tahun.

Abi, sapaan akrabnya, mencerikan hari-hari terakhir SYP, putra tunggal dari pasangan Maryati dan Dodo Purwanto (almarhum) ini pergi untuk selamanya. Abi seharian bersama teman karibnya ini, terakhir pada sore sempat main futsal bareng. “Sore saya masih main futsal bersama dia,” katanya saat ditemui di lokasi pemakaman dusun setempat, Kamis, 29 Juli 2021.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Dugaan Pembunuhan di Kalasan Sleman, Bocah 14 Tahun Bersimbah Darah

Teman yang seumuran dengan SYP ini pergi futsal bersama menggunakan motor berboncengan. Sekitar pukul 17.30 WIB tepatnya sebelum magrib, ia dan korban memutuskan pulang ke rumah masing-masing. “Saya pulang diantar naik motor, setelah itu dia pulang. Itulah terakhir saya bareng sama dia,” kata Abi.

Tak lama berselang, saat Abi sudah di rumah mendapat kabar buruk itu. Ibu korban, Maryati memberi kabar duka kepergian anak tunggalnya dengan cara mengenaskan. “Saya seakan tidak percaya mendapat kabar duka itu,” ungkap Abi.

Abi kemudian menceritakan kepada orang tuanya, lalu berangkat dari rumah di Dusun Tawangajek RT 5 RW 06 menuju rumah korban. Saat sampai di rumah korban, sudah banyak warga dan sejumlah polisi di sana. “Sungguh saya tidak menyangka teman akrabku sudah tiada untuk selamanya,” ungkapnya penuh kesedihan.

rumah korban pembunuhan
Rumah korban dugaan pembunuhan di Kalasan, Sleman. (Foto; Istiewa)

Abi menceritakan, SYP adalah sosok yang baik, teman yang mau berbagi. Abi mengatakan selama ini SYP tidak pernah terlibat permasalahan dengan orang lain. “Dia itu anaknya baik banget. Enggak ada masalah sama orang lain,” katanya.

Seperti diketahui, SYP ditemukan meninggal bersimbah darah di rumahnya. Luka yang ada di tubuh korban seperti luka sayatan. Tubuh korban penuh dengan luka terbuka serta darah. Bahkan pergelangan tangan korban hampir putus.

Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Perempuan Telanjang di Ngemplak Sleman

Menurut Ketua RT setempat Sri Yono, 50 tahun, saat kejadian, SYP di rumah sendirian karena sang ibu sedang pergi karena ada urusan. Sedangkanya ayahnya sudah meninggal lima tahun lalu. Saat kejadian, tidak ada tetangga yang mendengar sesuatu yang mencurigakan. Warga juga tidak tahu ada orang lain masuk ke rumah korban.

Dia mengaku sangat berduka melihat kejadian ini. Apalagi korban adalah warganya sendiri dan anak yatim. Ia berharap kasus ini segera menemukan titik terang. “Semoga segera terungkap,” ungkapnya. []

Related posts