Sultan HB X Minta di Yogyakarta jika Satu Positif, 15 Orang Ditracing

  • Whatsapp
Sultan dan Nuryadi
Sri Sultan HB X dan Ketua DPRD DIY Nuryadi di Kepatihan Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Semakin banyak yang dilakukan tracing maka semakin bagus, karena bisa mengetahui seseorang apakah yang bersangkutan terpapar corona atau tidak. Langkah ini yang digencarkan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, Yogyakarta harus mengejar standar pemerintah pusat terkait positivity rate dengan metode 1 berbanding 15. Jika satu orang dinyatakan terkonfirmasi positif corona maka 15 orang yang pernah kontak erat harus dilakukan testing.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Sri Sultan HB X Ungkap Lima Penyebab Kematian Pasien Corona di Yogyakarta

“Kita (Pemda DIY) memang mengejar itu, tapi juga harus tahu bahwa yang tracing itu tidak hanya kita yang sehat. Namun mereka yang diperkirakan berdekatan dengan orang yang positif, itu semua juga tracing,” kata Sri Sultan HB X, Kamis, 29 Juli 2021.

Menurut Sultan, terdapat perbedaan jumlah standar minimal tes setiap minggunya. Saat ini, di Yogyakarta rata-rata melakukan tracing sekitar 7.500-an. “Dengan standar WHO, Yogyakarta sudah memenuhi syarat. Keputusan Mendagri di bawah 7 ribu, Yogyakarta juga sebetulnya sudah melebihi,” ungkapnya.

Namun dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan menyebutkan bahwa Yogyakarta minimal harus melakukan tracing 10.000. “Artinya, kalau dengan kebijakan ini (SK Menteri Kesehatan), Yogyakarta masih kurang,” ungkap Ngarsa Dalem, sapaan lain Sri Sultan HB X.

Baca Juga: Yogyakarta Bentuk Satuan Tugas Khusus Tekan Kematian Pasien Corona

Lebih lanjut Raja Keraton Yogyakarta ini mengatakan, untuk mempercepat tracing, Pemda DIY juga melakukan pengadaan dua alat PCR Robotik. Alat ini memungkinkan hasil PCR bisa keluar dalam waktu satu jam. Tidak seperti alat sebelumnya, di mana hasil tes baru muncul dua hari.

“Dengan kenaikan ini, nggak tahan karena orang positif, tahunya harus dua hari. Itu terlalu lama. Makanya kita beli lagi, sekarang tidak cukup (untuk testing) sedangkan tenaganya ada,” jelasnya. []

Related posts