Sleman – Kasus pembunuhan sadis yang menimpa SYP, 14 tahun, warga Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, Yogyakarta mulai menemukan titik terang. Insiden pembunuhan yang terjadi pada 28 Juli 2021 ini sudah mengerucut mengarah kepada identitas pelaku.
Kepala Satuan Reskrim Polres Sleman, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Deni Irwansyah mengatakan saat ini polisi sedang menunggu hasil tes DNA sampel darah yang ada di TKP dan sekitarnya. Ada lebih dari tiga sampel darah yang dikirim ke Labfor Mabes Polri.
Darah tersebut menempel di beberapa tempat atau yang menempel pada sarana yang digunakan oleh seseorang atau terduga. “DNA ini untuk mengetahui apakah identik dengan darah korban atau tidak,” katanya saat jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa, 24 Agustus 2021.
Baca Juga: Teka-teki Pembunuhan Sadis Bocah 14 Tahun di Kalasan Sleman
Menurut dia, dalam perkara pembunuhan sadis ini, pihaknya tidak mengejar pengakuan dari orang yang diduga melakukan pembunuhan. Tapi polisi fokus pada keterangan saksi, alat bukti dan juga tes DNA sebagai penguat barang bukti. “Bisa dibilang, lebih dari 50 persen hasil tes DNA nanti akan membuat terang perkara ini,” ucapnya.
AKP Deni mengungkapkan, dari hasil otopsi tim dokter, pelaku menghabisi korban menggunakan senjata tajam. Tim dokter yang melakukan aotopsi korban tidak menyampaikan secara spesifik soal senjata tajam itu. Namun disebutkan senjata tajam yang digunakan pelaku memiliki ujung agak runcing dan tidak tajam. “Kemungkinan parang,” katanya.
Baca Juga: Dugaan Pembunuhan di Kalasan Sleman, Bocah 14 Tahun Bersimbah Darah
Lebih lanjut dia mengungkapkan, sampai saat ini sudah memeriksa lima orang saksi. Sementara ibu korban, masih belum bisa dimintai keterangan secara intensif karena masih syok setelah peristiwa itu.
Kepolisian belum bisa menyampaikan apakah motif pembunuhan karena pelaku memiliki hubungan asmara dengan ibu korban. “Kami belum bisa menyampaikannya karena masih dalam proses pendalaman,” ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Teman Karib Sebelum Bocah SMP Diduga Dibunuh di Kalasan Sleman
Sebagai catatan, ibu korban statusnya menjanda sekitar lima tahun. Bersama suaminya dikaruniai satu anak laki-laki. Setelah suaminya meninggal dunia, ibu korban memiliki hubungan dekat dengan seorang anggota kesatuan di Yogyakarta. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan kesatuan dalam pengungkapan perkara ini. Bahkan, kesatuan juga telah memeriksa seorang anggotanya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, SYP, 14 tahun, meninggal bersimbah darah di rumahnya pada Rabu, 28 Juli 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Luka yang ada di tubuh korban seperti luka sayatan. Tubuh korban penuh dengan luka terbuka serta darah. Bahkan pergelangan tangan korban hampir putus. Polisi menyebut diduga kuat korban pembunuhan. Insiden terjadi pada Rabu, 28 Juli 2021 sekitar pukul 19.20 WIB. []