Bantul – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menggelar sosialisasi dan pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19, Sabtu, 28 Agustus 2021 malam. Acara digelar di gedung aula Madrasah Diniyah (Madin) Ar-Rahmah Nglembu, Panjangrejo, Pundong.
Ketua MWC NU Pundong Mustafied Amna mengemukakan, tim rukti jenazah Covid-19 ini telah mengikuti pelatihan penanganan pamulasaraan jenazah Covid-19 di kantor PWNU Yogyakarta dan di PCNU Bantul. “Pengukuhan dan sosialisasi rukti atau pamulasaran jenazah kita sampaikan kepada para kasepuhan NU Pundong, dan perwakilan Kaum Rois masing-masing dusun se-kapanewon Pundong. Masing-masing desa di Pundong kita undang lima Kaum Rois,” katanya.
Dia mengatakan, wabah corona ini tidak ada yang tahu kapan berakhir. Tim Rukti Jenazah Covid ini harapannyaa menjadi solusi penanganan jenazah Covid-19 di Pundong. “Agar mengurangi kegelisahan masyarakat dalam penanganan jenazah Covid-19,” kata Mustafied Amna.
Baca Juga: Srikandi Karang Taruna Yogyakarta Bentuk Tim Pemulasaraan Jenazah Khusus Wanita
Kenyataan di lapangan, pemularasaan jenazah Covid-19 bagi sebagian masyarakat merupakan hal baru. Masih ada sebagian masyarakat yang kurang memahami tentang wabah Covid-19 secara menyeluruh, sehingga masih ditemukan di sejumlah dusun orang meninggal karena corona justeru dijauhi karena khawatir tertular.
Kasepuhan NU Pundong Kiai Imam Abdurrahman dalam sambutan menyampaikan Tim Rukti yang dikukuhkan telah memiliki kemampuan teknis pamulasaraan jenazah baik secara syariat Islam dan protokoler kesehatan.
Di hadapan para Kaum Rois se-Pundong, Kiai Imam Abdurrahman menegaskan supaya Kaum Rois jangan takut untuk melakukan rukti jenazah jika ada warganya yang meninggal karena Covid-19. “Pamulasaran jenazah adalah fardu kifayah, kewajiban umat Islam untuk melakukan rukti jenazah, baik yang meninggal biasa maupun yang meninggal akibat Covid-19,” ungkapnya.
Baca Juga: Gasa Wirogunan Bentuk TKC Pameling Jiwa, Bantu Pemakaman Jenazah Corona di Yogyakarta
Menurut dia, selama prosesi pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan, Insya Allah aman tidak tertular virus corona. “Dalam pamulasaran jenazah Covid-19, yang melakukan rukti jenazah memakai pakaian APD (Alat Pelindung Diri), jenazah dan ruangannya pun akan disterilkan dengan semprotan disinfektan,” tuturnya.
Ketua Tim Rukti Jenazah Covid-19 MWCNU Pundong Purwanto mengatakan bahwa dalam penangan jenazah Covid-19 telah disiapkan dipan (tempat pemandian) khusus, dibentuk dengan ada tabung pembuangan air yang nantinya dialirkan menggunakan selang pipa air ke septic tank atau lubang tanah yang telah dibuat sebelumnya.
Baca Juga: Pitulungan, Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 yang Dibentuk BPBD Kota Yogyakarta
Orang yang melakukan pamulasaraan juga menggunakan pakaian APD, jenazah dan ruangan nantinya juga akan disterilkan dengan penyemprotan disinfektan. “Prinsipnya, dengan adanya tim rukti jenazah Covid-19 ini, pamularasan jenazah akan aman secara kesehatan, dan tetap sesuai dengan tuntunan syariat agama Islam,” ungkapnya.
Pengukuhan Tim Pamularasan Jenazah NU Pundong sekaligus pelatihan praktik rukti jenazah dipandu oleh Ketua Tim Rukti Jenazah Covid dari PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Yogyakarta Kiai Syahroini Jamil. Acara yang berlangsung menjelang jam 12 malam ini diikuti perwakilan lima Kaum Rois dari tiga desa wilayah Pundong. Tim perempuan dari Fatayat dan Muslimat NU Pundong, dan banom-banom NU lainnya juga hadir. (Kontributor: Markaban Anwar)