Pihak Keluarga Korban yang Hilang di Bukit Kendil Merapi Sudah Mengikhlaskan

  • Whatsapp
Pencarian orang hilang
Proses pencarian orang hilang di KRB 3 Merapi. (Foto: Dok. Basarnas Yogyakarta)

Sleman – Pencarian terhadap Selomiyo, 35 tahun, warga Kalitengah Lor, Kalurahan Glagahharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dilaporkan hilang di kawasan Gunung Merepi, tepatnya Bukit Kendil sampai Kamis, 23 September 2021 sore belum ditemukan. pergantian Metode pencarian pun dilakukan oleh tim SAR gabungan terkait insiden ini.

Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, pencarian pada hari kedua atau Kamis 23 September 2021 pukul 17.00 WIB korban belum ditemukan. Untuk pencarian ketiga, berdasarkan evaluasi dan kordinasi dengan semua pihak termasuk pihak keluarga korban maka untuk pencarian berganti metode pencarian dengan pemantauan.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Hilang Tiga Hari, Warga Kulon Progo Ditemukan Meninggal di Selokan

Dia mengatakan, ada tiga alasan untuk pergantian metode pencarian antara lain. Pertama, kondisi Gunung Merapi yang masih level siaga. Posko SAR Gabungan dan lokasi kejadian serta Search area (area pencarian) sudah masuk KRB 3. “Jadi sesuai arahan BPPTKG untuk KRB 3 tidak boleh ada aktifvitas karena Merapi masih level siaga,” ungkapnya, Kamis, 23 September 2021 malam.

Kedua, Daerah Istimewa Yogyakarta PPKM level 3, di manauntuk mencegah kerumunan banyak orang karena proses pencarian melibatkan banyak personil maka dari pihak Muspika untuk Posko SAR Gabungan ditutup. “Proses pencarian tetap berlangsung dengan mengubah metode dengan pemantauan serta terus berkordinasi dengan Kkomunikasi Lingkar Merapi,” kata Pipit.

Baca Juga: Kronologi Duel Berujung Satu Orang Meninggal di Sewon Bantul Yogyakarta

Ketiga, keluarga korban sudah mengikhlaskan. Berdasarkan evaluasi pada Kamis sore tadi, melibatkan pihak Muspika, pihak keluarga korban dan semua unsur SAR Gabungan, bahwa metode pencarian diubah menjadi pemantauan. “Ini sudah disetujui oleh semua pihak yang ikut dalam evaluasi sore tadi,” ungkapnya.

Pipit menjelaskan, metode pencarian diuubah menjadi pemantauan ini bukan berarti pencarian dihentikan. Namun metode pemantauan ini adalah tidak ada aktivitas SAR Gabungan untuk melakukan pencarian dengan menyisir naik ke atas di lokasi korban terakhir terlihat.

“Metode pemantauan ini Basarnas Yogyakarta tetap berkordinasi, berkomunikasi dan menyambangi Muspika serta komunitas-komunita yang berada di wilayah Merapi,” kata Pipit.

Baca Juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak di Gunungkidul, Satu Meninggal dan Satu Masih Hilang

Seperti diketahui, Selomiyo, dilaporkan hilang pada Selasa, 21 September 2021. Kronologi kejadian saat korban meninggalkan rumah pada pukul 09.00 WIB. Korban pamit dengan keluarga mau naik ke Gunung Merapi. Kemudian pukul 10.00 WIB, keluarga dan warga berinisiatif mengikuti korban. Saat itu, korban terlihat ke arah Bukit Kendil dan Bukit Kukusan sekitar pukul 11.00 WIB.

Warga sempat memanggil nama korban dan yang bersangkutan masih menjawab. Namun setelah itu terjadi hujan deras dan kabut tebal, korban sudah tidak terlihat lagi. Warga kemudian melaporkan ke Basarnas Yogyakarta. Pencarian hari pertama dan kedua belum membuahkan hasil sampai akhirnya metode pencarian diubah menjadi pemantauan. []

Related posts