94 Tahun Paroki Boro Kalibawang Kulon Progo Menampilkan Seni Slaka

  • Whatsapp
Seni slaka Boro
Slawatan berjalan dengan hening dan khidmat tetap dengan protokol kesehatan. (Foto: Luciana Bertha Ananda)

Kulon Progo – Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, sebuah gereja Katolik tertua di Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta menyambut ulang tahun yang ke-94. Gereja menggelar livestream Slawatan Katolik yang dipersembahkan oleh tim Seni Slaka Keluarga Nazaret Kalirejo yang disiarkan langsung dari Komplek Peziarahan Makam Romo Prennthaler SJ, pukul 19.30 WIB.

Perayaan kali ini mengusung tema Sumarah, Manembah, Gumregah. Dalam bahasa Indonesia berarti berserah diri, bersujud pada-Nya dan bangkit berkarya.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Cerita Pengantar Jenazah Tak Boleh Melewati Lorong Plengkung Gading Yogyakarta

Romo Subyantara Putra Perdana Pr selaku Romo Paroki dalam pidatonya menyampaikan tradisi rutin Umat Boro setiap Malam Jumat Kliwon berupa tradisi tirakatan berdoa dan pertunjukan Seni Slaka di Taman Doa Romo Prennthaler SJ. Bertepatan hari jadi paroki maka digelar pertunjukan Seni Slaka.

“Tidak hanya seni tapi juga tuntunan karena nanti kita akan menyaksikan Seni Slaka yang juga menjadi salah satu sarana pewartaan yang dikembangkan oleh Romo Prennthaler yang sampai saat ini masih terdapat beberapa kelompok yang nguri-nguri atau melestraikan,” ungkap Romo Subyantara, Pr, Jumat, 30 September 2021.

seni slaka boro kalibawang
22 orang terdiri dari penabuh dan penembang mengenakan Surjan melantunkan Kidung Pujian Jawa pada Malam Jumat Kliwon. (Foto: Luciana Bertha Ananda)

Penampilan Slaka diawali dengan melantunkan lagu pujian Rama Kawula diikuti dengan Kidung Jawa lainnya. Slaka menjadi sebuah bentuk pujian kepada Allah Bapa dan kebanggaan akan Yesus Kristus serta menjadi sarana pewartaan, berupa alunan syair dengan musik yang muncul dari Keting, Kempyang, Kempul, dan Jedor (kendang kadang juga dipakai mengiringi alunan syair yang diambil dari Alkitab (mazmur).

Baca Juga: 190 Tahun Perjuangan Masyarakat Bantul Kini dan Dulu

Slawatan Katolik muncul pertama di Wilayah Kalibawang di masa awal abad 20 oleh Br. Mt Tirtosunarto, SJ. Seni Slaka merupakan sebuah alkultrasi seni Islam dalam pewartaan agama Katolik. Alat musik dan iramanya sama seperti Sholawatan atau dalam istilah umumnya tembangan saudara Muslim.

Berbagai prosesi perayaan digelar secara sederhana sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. Meski tak semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya, namun berbagai rangkaian acara sederhana ini menjadi tanda ungkapan syukur.

Baca Juga: Sejarah Singkat Andong, Kendaraan Tradisional di Bumi Mataram Yogyakarta

Acara ini tampak meriah dengan kehadiran umat yang menyaksikan lewat streaming di YouTube. Mereka turut memberikan ucapan sukacita, baik umat dari Boro maupun dari luar kota. ““Dari Tangsel, saya ikut menyaksikan juga bersukacita atas HUT Paroki Boro yang ke 94,”
tutur akun Robertus Suparya dalam live chatnya.

Tak hanya itu Komsos Boro juga menjual tote bag bergambar sketsa Romo Prennthaler dengan tiga bonus berisi Pepujian Adi produksi Komsos Keuskupan Agung Semarang, Film Pedibus Apostolorum, dan Buku Jejak Langkah Rasul Agung tentang kisah perkembangan iman di Paroki Boro. Dibanderol dengan harga Rp100.000 dapat dipesan melalui official Instagram @gerejaboro. []

Artikel kiriman Luciana Bertha Ananda, Mahasiswa Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta

Related posts