Yogyakarta – UNESCO beserta Citi Indonesia di bawah dukungan dari Citi Foundation menyelenggarakan acara untuk memperingati Hari Batik Nasional 2021 bertajuk Batik: Karsa Adhikari. Perayaan digelar secara live streaming melalui kanal YouTube Kita Muda Kreatif pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Pada perayaan Hari Batik Nasional ke-12 ini secara khusus mengundang para wirausaha muda kreatif yang telah berjuang melestarikan batik sebagai warisan budaya. Citi Indonesia terus mendukung kemajuan pemberdayaan ekonomi generasi muda dan pestarian budaya Indonesia melalui sebuah program bertajuk Creative Youth at Indonesian Heritage Sites.
Baca Juga: Pelatihan Batik Ecoprint Bagi Penyandang Disabilitas di Caturtunggal Sleman
Menampilkan peran batik dalam agenda utama sosio ekonomi kontemporer dan inovasi di masa pandemi Covid-19. Dengan berbagai hasil karya para wirausaha muda kreatif Jawa Tengah, Yogyakarta, Toba dan Lombok di bawah program Kita Muda Kreatif.
Hadir secara virtual Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen mewakili Ganjar Pranowo yang berhalangan hadir. Turut hadir Mohamed Djelid, Direktur Direktur UNESCO Jakarta serta Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia.
Citi Indonesia mengajak para peserta dari TK dan SD dari wilayah Yogyakarta, Klaten dan Borobudur turut memeriahkan perayaan Hari Batik Nasional. Lebih dari 80 peserta bergabung melalui Zoom, di mana para peserta telah diberi Edu box yang bersikan gerabah batik, canting, kuas dan pewarna yang bebas dihias sesuai kreativitas masing-masing yang dipamerkan pada akhir acara.
Baca Juga: 1.500 Dosis Vaksin di Kampung Batik Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi dalam pidatonya menyampaikan latar belakang terjalinnya kerja sama antara Citi Indonesia dengan UNESCO. “Di pundak generasi muda tersemat semangat dan harapan untuk terus melestarikan budaya itulah sebabnya Citi Indonesia mendukung dan bekerja sama dengan UNESCO untuk membina 400 wirausaha muda kreatif yang tinggal di sekitar situs warisan dunia dan tujuan pariwisata populer,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen secara khusus, mengajak para generasi muda kreatif untuk mulai belajar membatik namun tetap harus memperhatikan pengelolaan limbah sehingga tidak menimbulkan pencemaran. “Syukur kalau kita mau membatik mulai arahkan ke warna-warna alami yang ramah lingkungan. Ngga nganggo (pakai) batik, Ngga keren.” katanya.
Baca Juga: Tas Kulit Batik Abdarta, Karya Mahasiswa UNY Calon Ikonik Kerajinan Yogyakarta
Perayaan virtual ini, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik yang diawali dengan jalan- jalan virtual di Candi Prambanan yang dipandu oleh story teller Kita Muda Kreatif. Kemudian dilanjutkan dengan pasar virtual atau belanja virtual yang menampilkan lebih dari ratusan batik baju dan kain yang merupakan karya dari para wirausaha muda kreatif. Acara ditutup dengan pameran hasil karya gerabah batik para peserta TK dan SD, sebagai wujud prakarya edukatif ciptaan calon wirausaha muda.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat memotivasi para wirausaha muda yang telah berjuang melestarikan batik untuk tetap semangat dan mampu untuk terus berinovasi dalam setiap hasil karyanya. []
Artikel kiriman Luciani Berthin Aninda, Mahasiswa Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta.