Sleman – Budi daya ikan tidak harus dilakukan di kolam, sungai atau tempat yang luas. Namun bisa dilakukan di tempat terbatas, misalnya di dalam keramba.
Keramba terbuat dari bilah bambu yang dibuat sedimikian rupa untuk menaruh ikan. Keramba diletakkan di bibir sungai kemudian diisikan dengan bibit ikan. Budi daya di keramba mulai dari bibit sampai ikan siap panen.
Baca Juga: Pemkab Sleman Beri Hadiah untuk Sapi yang Melahirkan Anak Kembar
Budi daya Ikan di keramba bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang salah satunya membudidayan ikan nila. Selain mendapatkan hiburan dan manfaat, budi daya ikan nila juga sangat asik dan menyenangkan. Salah satunya budi daya ikan nila di karamba berada di Sungai Winongo, tepatnya di Pojok RT 04 RW 07 Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Salah satu yang membudidayakan ikan nila di keramba Sungai Winongo ini adalah Prapto. Pada awal pandemi mulai, Prapto mulai membudidaya ikan karena untuk mengisi waktu luangnya. Dia membudidaya ikan nila dari bibit sampai besar atau panen.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Perkara Daging Anjing Disidangkan di Kulon Progo
Butuh waktu kurang lebih 3-4 bulan untuk siap panen. Setelah panen, ikan nila tersebut dikonsumsi sendiri atau dijual dengan harga Rp25.000 per kilogram.
Menurut dia, budi daya ikan nila juga memiliki nilai ekonomi. Hal ini dapat dilakukan sebagai bentuk dan menjadi sumber penghasilan tambahan dengan memanfaatkan waktu luang di masa pandemi.
Praptp mengatakan, membudidaya ikan nila akan merasa senang jika ikan terlihat sudah besar. “Ikan yang besar sudah siap dikonsumsi. Jika ingin menikmati ikan nilai langsung jaring dan mengolahnya tanpa membeli di pasar,” ujarnya. []
Artikel kiriman Sagita Putri Ayu Setyawati, Program Studi Public Relaction,Mahasiswa ASMI santa Maria Yogyakarta