Mengenal Brongkos, Kuliner Khas Kegemaran Raja Keraton Yogyakarta

  • Whatsapp
brongkos
Kuliner khas brongkos. (Foto: wikipedia)

Yogyakarta – Brongkos merupakan sejenis makanan daging dan kacang berkuah bumbu keluak yang lazim dijumpai di Daerah Istimewa. Brongkos, bersama dengan gudeg, sayur lodeh, dan rawon adalah hidangan yang dianggap sebagai hidangan Jawa klasik.

Dalam wikipedia disebutkan bahwa brongkos adalah salah satu hidangan istimewa di Keraton Yogyakarta. Bahkan disebut sebagai hidangan kegemaran almarhum Sultan Hamengku Buwono IX dan pewarisnya Sultan Hamengku Buwono X.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Viral Kuliner Sambal Belut Pak Wardi di Sleman Yogyakarta

Sampai saat ini, brongkos disajikan di restoran Bale Raos, sebuah restoran yang terletak di dalam Kompleks Keraton Yogyakarta. Di restoran ini juga menyajikan sejumlah hidangan istimewa khas keraton. Kuliner brongkos ini sering disajikan kepada tamu-tamu negara yang datang berkunjung ke Yogyakarta.

Meskipun tidak sepopuler gudeg, tapi dari segi cita rasa brongkos juga tidak kalah enaknya. Sementara dari sisi kebudayaan, brongkos sejak 2017 sudah tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai Warisan Seni Budaya Takbenda. Serta, sama seperti gudeg, tertulis di beberapa kali di Serat Centhini.

Perbedaan Brongkos dengan Rawon

Meskipun sama-sama menggunakan keluwak (Pangium edule) sebagai salah satu bumbunya, tapi yang menjadi pembeda utama antara rawon dengan brongkos adalah adanya protein nabati lain seperti tahu, kulit biji melinjo, dan kacang tolo alias kacang tunggak (Vigna unguiculata).

Bahkan di masa lalu brongkos yang mulai dijual di Yogyakata di tahun 1950-an ini, terkadang tidak terdapat protein hewani di dalamnya, yang ada malah buncis.

Baca Juga: Cilok Gajahan Alun-alun Kidul Yogyakarta, Camilan Favorit Pecinta Kuliner

Kalaupun di dalamnya ada protein hewani, biasanya berupa daging ‘koyor’ atau ‘tetelan’. Tak heran jika kemudian sebagian masyarakat memasukkan brongkos ini ke dalam kategori sayur seperti dalam istilah ‘jangan brongkos’.

Hal lain yang terlihat sangat membedakan brongkos dengan rawon adalah adanya tambahan santan saat mengolahnya, yang membuat warna kuah brongkos sedikit lebih terang dengan rasa relatif lebih gurih. (Wikipedia/Humas Pemda DIY)

Related posts