10.000 Nasabah Merasa Ditipu Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama

  • Whatsapp
korban koperasi di yogyakarta
Para korban dari koperasi sejumlah daerah saat konsolidasi di Yogyakarta. (Foto: Bacajogja)

Yogyakarta – Sebanyak 10 ribu nasabah dari berbagai daerah di Yogyakarta, Semarang, Kudus, Solo, Klaten, Indramayu dan lainnya merasa ditipu Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB). Total kerugian nasabah yang tertipu oleh koperasi yang berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat ini mencapai Rp800 miliar.

Ketua Tim Kerja Fakta Kasus KSP-SB, Aritonang mengaku menjadi salah satu korban dari koperasi yang masuk 10 besar koperasi tingkat nasional ini. Uang simpnanannya Rp100 juta tidak jelas nasibnya. “Kami tidak tahu uang saya itu ke mana. Saat saya meminta print out rekening koran pada 17 Juli 2021 lalu, tabungan saya tinggal Rp20 ribu,” katanya di Yogyakarta, Rabu, 20 Oktober 2021.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Dana Keistimewaan Rp16,45 Miliar untuk 115 Koperasi di Yogyakarta

Menurut dia, persoalan ini mulai muncul pada April 2020 dengan alasan pandemi corona. Saat itu koperasi beralasan pengembalian dana nasabah bisa dilakukan menunggu likuiditas dari kantor pusat di Bogor. “Nasabah sebenarnya sudah lapor ke pihak kepolisian. Namun belum ada perkembangan yang siginifikan,” ungkapnya.

Dia berharap negara hadir dalam persoalan yang dihadapi nasabah koperasi. “Persoalan utang bank, negara hadir. Persoalan pinjol, negara juga hadir. Tapi persoalan nasabah koperasi, kami merasa negara tidak hadir,” kata dia.

Ketua Forum Komunikasi Anggota KSP-SP Rahmad Raja Jaya mengatakan, secara keseluruhan terdapat 58 ribu anggota terverifikasi data PKPU dengan total dana Rp8,878 triliun. Tapi uang tersebut tidak tahu ke mana. Termasuk dirinya yang memiliki tabungan Rp200 juta sampai yang tersimpan di koperasi juga tidak jelas.

Baca Juga: Banyak yang Curhat Jadi Korban Pinjol, tapi Polda DIY Belum Terima Laporan

Dia mengatakan, terkait persoalan ini sudah berkirim surat tiga kali ke Kementrian Koperasi dan UMKM serta Ombudsman RI. Dari semua surat yang dikirimi tidak ditanggapi. “Ini yang sangat kami sesalkan. Kami hanya ingin meminta uang kami kembali. Negara tolonglah hadir bantu kami uang kembali,” ungkapnya.

Seorang nasabah asal Yogyakarta yang menjadi korban, Margaretha Diana menyampaikan pihaknya bersiap meminta bantuan ke anggota DPD RI, GKR Hemas dan Gus Hilmi. Para anggota juga bersiap ke Ombudsman RI Perwakilan DIY juga bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk koordinasi dengan Menkop dan Presiden RI. “Kami berharap ada solusi, uang kami bisa kembali,” katanya. []

Related posts