Yogyakarta – Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara di Yogyakarta merasakan duka atas bencana erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu. Melalui kegiatan Peduli Paku Bumi Jawa, paguyuban bekerja sama dengan berbagai elemen di Yogyakarta memberangkatkan bantuan untuk warga terdampak di Kabupaten Lumajang pada Sabtu 11 Desember 2021.
Penggalangan bantuan ini bekerja sama dengan Komunitas Selembar Daun, BEM Akademi Analis Kesehatan Manggala, Komunitas Penghayat Kepercayaan di Padepokan Gadung Mlati, dan Keluarga Besar PSHT Sleman. Insiatif ini juga mendapat dukungan dari jajaran Polres dan Kodim 0732 Sleman.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas di Bantul Terima Bantuan Penunjang Perekonomian
Ketua Umum Paguyuban Kawulo Mataram Se-Nusantara Heru Sutrisno mengatakan, seperti halnya Merapi, Semeru memiliki makna tersendiri bagi masyarakat di Jawa, terutama komunitas spiritual. Gunung Semeru merupakan paku dan penyeimbang pulau Jawa.
“Kami senang dan terharu atas kekompakan anggota paguyuban dan partisipasi dari berbagai komunitas dan institusi TNI/Polri yang mendukung kegiatan peduli bencana ini,” katanya di sela pemberangkatan bantuan dari sekretariat di Jirak Bokoharjo Prambanan Sleman Yogyakarta.
Baca Juga: Sejumlah Truk dan Tujuh Orang Terjebak Banjir Lahar Merapi di Sungai Gendol
Kapolsek Prambanan Kompol Rubiyanto mengungkapkan dukungannya atas sinergi yang digagas organisasi masyarakat berbasis budaya ini. Patriotisme dan semangat persatuan sebagai negara dan bangsa, zaman sekarang bisa diejawantahkan dalam bentuk kepedulian dan penggalangan bantuan bagi saudara yang mengalami bencana alam. “Tidak peduli seberapa jauhnya atau besaran bantuan yang dikirimkan, tetapi rasa persaudaraan yang dikedepankan,” katanya.
Pegiat Komunitas Selembar Daun Nur Muhammad Zain menyatakan, bencana adalah takdir mubram yang kejadiannya telah ditentukan. Menyitir kitabullah, Ia menyatakan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya.
Baca Juga: Belasan Rumah di Semarang Dilaporkan Rusak Dampak Gempa Sesar Merbabu Merapi Telomoyo
“Seperti juga tertulis dalam syair bahwa kita sebagai titah yang lemah, ketika menjadi selembar daun yang jatuh, masih bisa meminta sejenak memandangi yang selama ini senantiasa luput. Peristiwa bencana selalu menjadi momen untuk refleksi dan mengasah rasa peduli, sekalipun kita bukan siapa-siapa atau tidak memiliki apa-apa,” katanya.
Anggota Tim PKM Peduli Eko Purnomo mengatakan, bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, obat-obatan, dan peralatan ini diantar ke Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang. “Ada hal yang unik dari kiriman bantuan ini adalah adanya 4 kwintal Salak Pondoh, yang merupakan buah iconik dari Sleman dari keluarga PSHT untuk saudara-saudara kita di Lumajang,” ungkapnya. []