Yogyakarta – Liburan akhir tahun sudah di depan mata. Mayoritas destinasi wisata di Yogyakarta siap menyabut wisawatan pada long weekend Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Bahkan, banyak manfaatkan yang didapatkan jika wisatawan sudah memiliki aplikasi Visiting Jogja.
Seperti diketahui Natal tahun ini jatuh pada hari Jumat begitu juga Tahun Baru juga Jumat. Wisatawan diprediksi kuat banyak berpiknik ria termasuk ke Kota Wisata Yogyakarta ini.
Baca Juga: Ndarboy Genk dan Musisi Lain Tampil pada Keroncong Plesiran di Hutan Pinus Sari Bantul
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, saat ini sedang membangun digital ekosistem di sektor pariwisata. Untuk itu, pihaknya mendorong semua wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta selama Nataru mengunduh aplikasi Visiting Jogja.
Dia mengatakan, aplikasi Visiting Jogja sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi, menjadi paket lengkap untuk para pelancong yang berkunjung ke Bumi Mataram. Banyak keuntungan dari aplikasi Visiting Jogja; yakni ragam penawaran promo wisata, seperti diskon 50 persen untuk pembelian tiket masuk objek wisata.
Baca Juga: Ini Dia 12 Event Unggulan Wisata Selama 2022 di Kota Yogyakarta
Destinasi wisata mana saja yang memberi diskon tersebut? Singgih sengaja tidak menyebut destinasinya agar menjadi surprise bagi wisatawan. “Tempat wisatanya mana saja, saya tidak bisa sebut, biar jadi kejutan. Ketika reservasi, tinggal klik vouchernya dan dapat diskon. Cukup membayar tiket setengah harga,” katanya, Minggu, 19 Desember 2021.
Menurut dia, keuntungan aplikasi Visiting Jogja ini juga sudah menyediakan informasi secara komperhensif, seperti event wisata di Yogyakarta, yang digulirkan dalam waktu dekat. Wisatawan cukup download satu aplikasi saja, wisatawan tak akan ketinggalan gelaran menarik.
Baca Juga: Tumpeng Menoreh Kulon Progo, Perpaduan Wisata Alam dan Kuliner yang Wajib Dikunjungi
“Jadi, dengan Visiting Jogja, begitu tahu ada event, bisa langsung reservasi. Sekarang, kalau nggak reservasi, atau membeli tiket secara online, ya susah,” kata Singgih.
Dia mengatakan, sejauh ini sudah banyak destinasi wisata yang terintegerasi dalam aplikasi ini, termasuk yang dikelola masyarakat. “Memang belum semua objek wisata, tapi sudah mulai berproses. Rata-rata yang belum itu karena terkendala sinyal seluler karena berlokasi di perbukitan,” ujarnya. []
