Kulon Progo – Polres Kulon Progo menyelidiki dugaan pencabulan seorang kiai terhadap santriwati di salah satu pondok pesantren di Kapanewon Sentolo. Tiga orang dimintai keterangan terkait dugaan perbuatan tidak senonoh ini.
Kasi Humas Polres Kulon Progo Inspektur Saru I Nengah Jefrry mengatakan, kasus ini awalnya dilaporkan ke Polsek Sentolo, kemudian diambil alih oleh Polres Kulon Progo. “Hingga hari ini, Polres Kulon Progo sudah memeriksa tiga saksi, yakni korban, ibu korban dan keterangan babinkamtibmas setempat,” katanya, Selasa Desember 2021.
Baca Juga: Pria di Kulon Progo Cabuli Keponakan di Bawah Umur saat Terlelap Tidur
Menurut dia, selain memerika tiga saksi, penyidik juga sudah mengantongi bukti chat WA antara korban dengan terduga pelaku serta keterangan para saksi. “Korban juga akan divisum. Lainnya kami masih dalam penyidikan dan menunggu hasil visum,” kata Jeffry.
Sampai saat ini hanya satu korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pengasuh ponpes tersebut. “Korban hingga saat ini hanya satu korban. Korban juga telah mendapatkan pendampingan dari para ahli,” ungkapnya.
Baca Juga: Oknum Kiai Diduga Cabuli Santriwati di Ponpes Sentolo Kulon Progo
Jeffry mengimbau warga untuk berani melaporkan kejadian yang dianggap merugikan termasuk dugaan pencabulan ini. “Kami mengajak masyarakat untuk berani lapor polisi, dan jangan takut lapor polisi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, seorang kiai berinisial S, selaku pengasuh pondok pesantren di wilayah Sentolo, dilaporkan ke polisi karena diduga sudah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap santriwatinya.
Baca Juga: Satpam Diduga Cabuli Pegawai Salon Kecantikan di Wates Kulon Progo
MD, ayah dari korban, warga di Yogyakarta, datang ke Polsek Sentolo melaporkan S. Dia melaporkan dalam rangka mencari keadilan. “Ada asas praduga, anak saya dilecehkan oleh pak kiai,” kata MD usai melaporkan ke Polsek Sentolo, Senin, 27 Desemeber 2021.
Awalnya, dari pengakuan korban dia kerap dihubungi pengasuh pondok pesantren via WhatsApp. Modusnya kiai meminta korban untuk memijit, kemudian S memegang alat vital anaknya. “Awalnya disuruh pijitin kemudian sambil pegang alat vitalnya,” katanya.
Baca Juga: Ayah Setubuhi Dua Anak Kandung di Sleman Saat Istri Jualan Pecel Lele
Menurut MD, aksi tak senonoh ini sudah dilakukan oknum kiai lebih dari sekali. Kejadian ini terkuak setelah anaknya bercerita kepada santriwati lain. Kejadian ini dilaporkan kepada lurah ponpes dan disarankan untuk bercerita kepada orang tuanya. “Akhirnya kami, pihak keluarga lapor ke polisi,” ungkapnya. []