Yogyakarta – Laporan harian penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu, 9 Februari 2022 tercatat 531 kasus. Puncak penambahan kasus diperkirakan terjadi pada Maret 2022.
Adapun tambahan 531 kasus ini terbanyak dari Kabupaten Sleman yang mencapai 252 kasus, kemudian berturut-turut disusul Kota Yogyakarta 111 kasus, Kabupaten Bantul 99 kasus, Kabupaten Kulon Progo 62 kasus dan Kabupaten Gunungkidul 7 kasus.
“Tambahan kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaa mandiri 214 Kasus dan tracing kontak Kasus positif 317 kasus,” kata Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji, Rabu, 9 Februari 2022.
Baca Juga: Daftar Daerah PPKM Level 3 Berdasarkan Inmendagri 09 Tahun 2022, Terbaru Berlaku 7-14 Februari 2022
Pada saat yang sama ada penambahan kasus sembuh sebanyak 30 kasus. Mereka berasal dari Kota Yogyakarta 5 orang, Kabupaten Bantul 7 orang, dan Kabupaten Sleman 18 orang. Adapun kasus meninggal hari ini tercatat dua pasien, masing-masing dari Bantul dan Sleman.
Pada hari ini juga dilaporkan hasil SGTF (S Gene Target Failure) di DIY update sampai pukul 15.00 WIB dari jumlah sampel diperiksa sebanyak 595 kasus, hasilnya probable Omicron 496 kasus dan non probable 99 kasus. Sisanya sebanyak 15 kasus dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Alhamdulillah, Wabup Kulon Progo Fajar Gegana Sembuh dari Corona
Sementara itu, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY memprediksi puncak kasus corona terjadi pada Maret 2022. Merespons prediksi Binda DIY ini, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengimbau pentingnya pemahaman terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 varian Omicron.
“Dibutuhkan komunikasi yang positif dan insentif terkait protokol, isolasi mandiri, serta isolasi terpusat tanpa menakut-nakuti masyarakat,” kata Sri Paduka dalam Rapat Koordinasi Perkembangan dan Penanganan Covid-19 di DIY.
Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Bupati Bantul Minta Warga Tak Cemas dan Khawatir
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyebut dari data Dinas Kesehatan DIY per 6 Februari 2022, terdapat kenaikan kasus Covid-19 di DIY dalam sepuluh hari terakhir. Selain itu, tren positivity rate juga mengalami peningkatan, yaitu mencapai 2,14%. Padahal pada 8 Januari 2022, tren positivity rate masih di angka 0,04%.
“Kenaikan kasus Covid-19 ini disebabkan karena kecepatan replikasi varian omicron Covid-19 yang cukup tinggi. Namun tenaga dan fasilitas kesehatan di DIY masih mencukupi dan terkendali,” ujar Pembajun. []