Sleman – Pandemi Covid-19 memberikan luka bagi sektor kesehatan, sosial, dan juga perekonomian. Hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi keluarga.
Hasil riset tersebut menunjukkan, tak sedikit masyarakat kecil yang terdampak perekonomiannya dari pandemi Covid-19 akhirnya mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa dan Dompet Dhuafa Gelar UMKM Festival di Klaten
Salah satunya yaitu Yatno, 47 tahun, seorang pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa pembuatan meja makan dan meja dapur. Usaha marmer yang dijalani Yatno ini berdiri sejak tahun 2000 hingga sampai saat ini berlokasi di Umbulharjo B RT 5/RW 41, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Yatno mengatakan, untuk pekerjaan sampingan beralih ke sektor pertanian. Menanam cabe, padi, menanam sayuran sambil menunggu pekerjaan proyek ada. “Kalau tidak ada ya hanya di sawah, yang terpenting ekonomi dapat berjalan. Untuk pendapatan tidak menentu, karena hanya pekerja proyek, dan pendapatan naik turun, tidak bisa ditentukan,” ucap Yatno.
Baca Juga: Tiga Kunci UKM di Yogyakarta Sukses Sesuai Arahan Sri Sultan HB X
Yatno mengungkapkan, sebelum pandemi lumayan ramai mendapat orderan, bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap minggu pasti ada pekerjaan yang hampir tidak putus-putus.
“Bisa dikatakan lancar terus. Tetapi semenjak pandemi yang tidak lekas menurun sampai dua tahun ini, masukan kerjaan ya berkurang. Awal-awal masih lumayan 60 persen masih ada orderan, semakin lama sedikit demi sedikit semakin sepi,” ungkapnya.
Baca Juga: Menengok Geliat Produksi Rumah Batik Jinggar Kota Yogyakarta
Menurut dia, individu atau rumah tangga banyak melakukan cara untuk bertahan di masa pandemi seperti yang dialaminya. “Antara lain mencoba keuntungan pekerjaan lain, beralih ke pekerjaan lain seperti pertanian atau perkebunan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, berkebun di pekarangan bisa menjadi solusi pangan keluarga, apalagi dengan susahnya memperoleh sayuran yang sehat dan aman dikonsumsi. Dengan menanam sendiri sayuran untuk konsumsi keluarga juga memberi rasa aman karena jelas sumbernya dari kebun sendiri.
Baca Juga: Museum Tani Jawa di Bantul, Koleksi Lengkap Alat Pertanian Kerajaan Mataram Kuno
“Kalau beli dari luar biasanya dibersihkan baik-baik karena khawatir tercemar. Apalagi sekarang juga susah mendapatkan sayuran karena adanya pembatasan, tak ada penjual sayuran yang biasa datang, mau ke pasar juga mungkin jauh dan berisiko,” ucap Yatno. []
Penulis artikel : Pingky Karamoy dan Soni Kurniawan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta