BacaJogja – Ketua DPR Puan Maharani mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1443 Hijrah. Puan bersyukur momen Lebaran kali ini warga bisa pulang ke kampung halaman setelag situasi pandemi Covid-19 sudah melandai sehingga.
Ia pun berharap momen Lebaran ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat muslim di Tanah Air untuk menjalin halal bihalal antarsesama.
Baca Juga: Pengamat Sepakat Pernyataan Puan Maharani soal Kualitas Legislasi yang Utama
Halal bihalal sendiri adalah istilah yang muncul setelah pertemuan antara Presiden pertama RI Soekarno dan ulama pendiri Nahdlatul Ulama, KH Abdul Wahab Hasbullah.
Puan Maharani menceritakan, istilah Halal bihalal muncul pada pada 1948 atau tiga tahun pasca merdeka. Saat itu, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elite politik saling bertengkar, tidak mau duduk dalam satu forum, sementara pemberontakan terjadi di mana-mana.
Baca Juga: Puan Maharani Temui Kader PDIP Jateng, Tegaskan Tak Ada Penundaan Pemilu 2024
Di pertengahan bulan Ramadhan tahun 1948, Bung Karno pun memanggil KH Wahab Chasbullah ke istana negara untuk dimintai pendapat dan sarannya dalam mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat.
KH Wahab memberi saran kepada kakek Puan Maharani ini untuk menyelenggarakan silaturahim. Terlebih saat itu sebentar lagi Hari Raya Idulfitri. “Mendengar saran itu, Bung Karno menyanggah dan menganggap silaturahim memang sudah biasa dilakukan umat Islam tiap Lebaran,” ujar Puan, Minggu, 1 Mei 2022.
Baca Juga: Kerja Puan Maharani dalam Upaya Memenangkan Hati Rakyat
Akhirnya KH Wahab mengusulkan istilah halal bihalal kepada Bung Karno. KH Wahab saat itu menganggap para elite politik tidak mau bersatu karena mereka saling menyalahkan. “Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram, supaya mereka tidak punya dosa maka harus dihalalkan. Sehingga silaturahim nanti kita pakai istilah halal bihalal,” ujar KH Wahab kepada Bung Karno kala itu.
Dari saran KH Wahab itulah, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idulfitri mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara. Acara silaturahim itu kemudian diberi tajuk halal bihalal.
Baca Juga: Berkah Ramadan, Puan Maharani Serahkan Bantuan Rumah Layak Huni
Sejak saat itulah instansi-instansi pemerintah yang merupakan orang-orang Bung Karno menyelenggarakan halal bihalal, yang kemudian diikuti juga oleh masyarakat secara luas. “Jadi, Bung Karno bergerak menyebarkan istilah halal bihalal lewat instansi pemerintah, sementara KH Wahab menggerakkan warga melalui institusi non formal,” kata Puan.
Istilah halal bihalal pun akhirnya masih terus dipakai sampai hari ini sebagai kegiatan rutin dan budaya Indonesia setiap perayaan Idulfitri. “Semangat yang digagas oleh KH Wahab dan Bung Karno soal halal bihalal selalu relevan untuk terus memupuk persatuan Indonesia yang penuh keberagaman,” tutur Puan. []