BacaJogja – Ahmad Buya Syafii Maarif menghembuskan nafas terakhir pada usia 87 tahun, Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Buya sempat dirawat selama dua pekan.
Mendengar kabar duka wafatnya Buya Syafii Maarif, Presiden Jokowi langsung memutuskan bertolak ke Yogyakarta untuk bertakziah dan menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada segenap keluarga almarhum.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif di Mata Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo
Presiden Jokowi didampingi perangkat terbatas lepas landas sekitar pukul 13.50 WIB menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Setiba di Yogyakarta langsung menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
Selesai berjamaah shalat Azhar dengan dipimpin imam Ketua PP Muhammadiyah Haidar Nashir, Presiden bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan shalat jenazah. Tampak mendampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Polhukam RI Mahfud MD.
Baca Juga: Profil Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-13 Buya Syafii Maarif, Wafat karena Serangan Jantung
Jenazah Buya Syafii selanjutnya diberangkatkan ke peristirahatan di Pemakaman Husnul Khotimah, Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo selepas ashar pukul 15.05 WIB.
Sri Sultan mengatakan, semasa hidupnya Buya dinilai sebagai sosok yang sangat berwawasan luas. “Saya kenal beliau punya prinsip teguh, namun juga sangat lembut dalam membangun pemikiran dengan kearifannya. Kami yang di Jogja kehilangan, beliau perlu diteladani,” kata Sri sultan.
Baca Juga: Innalillahi, Kabar Duka Hari Dendi bin Soetomo Moelyo Meninggal Dunia
Ngarsa Dalem mendoakan agar almarhum Buya diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut almarhum sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral etika, akhlak, serta keadaban mulia. “Buya Syafii juga figur humanis yang sangat dekat dengan orang-orang kecil,” katanya.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, juga merasa sangat kehilangan sosok Buya Syafii yang selama ini bisa membuat adem semua orang. Buya dari sisi intelektual tidak diragukan.
Baca Juga: Mantan Bupati Kulon Progo Toyo S Dipo Wafat, Berikut Profilnya
“Dari keluwesannya dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak, hampir tidak berjarak. Beliau selalu bisa menjadi penengah di antara orang-orang yang beda pendapat,” kata Sekda.
Dia mengatakan, Buya merupaka sosok yang sangat bagus, perlu diteladani. “Beliau juga lembah manah atau rendah hati. Walaupun beliau bukan dari Yogyakarta, tapi saya kira, kita warga Yogyakarta merasa kehilangan,” katanya. []