BacaJogja – PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina terus memperluas pemakaian bahan bakar gas bumi untuk sektor rumah tangga dan pengusaha komersial di wilayah Jawa Tengah khususnya di wilayah bagian selatan.
PGN berupaya mempercepat pembangunan jaringan gas dan melakukan sosialiasi pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat di wilayah seperti Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Klaten, Gunung Kidul, Kebumen, Cilacap, Karang Anyar, Sukoharjo, Purworejo, Kabupaten dan Kota Magelang.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan pemanfaatan gas bumi memiliki banyak keunggulan. Pertama adalah lebih praktis, karena gas disalurkan menggunakan pipa sehingga lebih hemat tempat dan praktis untuk digunakan. Pelanggan yang berlokasi jauh dari jalur pipa distribusi gas bumi, PGN dapat melayani menggunakan moda non pipa yaitu Compressed Natural Gas (CNG) atau Liquefied Naturan Gas (LNG). “Gas bumi juga lebih andal,” katanya, Rabu, 15 Juni 2022.
Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Gelar City Gas Tour, Dukung Program 1 Juta Jargas
Menurut dia, pasokan gas bumi selalu tersedia dengan kualitas terjamin, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir kehabisan gas. Ketersediaan gas bumi selama 24 jam 7 hari. Pembayaran pemakaian jargas juga praktis yang dapat dilakukan secara online seperti melalui Tokopedia, Gopay, Shopee dan LinkAja. “Selain itu, informasi pemakaian gas dapat dilihat melalui aplikasi PGN Mobile,” ungkapnya.
Faris mengatakan, selama pemakaian, pengukurannya tercatat akurat pada sistem secara otomatis dan gas yang dipakai itu lah yang dibayarkan. “Jadi pembayaran gas cukup satu kali sebulan di rentang tanggal 6 sampai 20, sesuai dengan jumlah pemakaian yang tercatat pada sistem,” ujarnya.
Dia mengatakan, dari segi harga dengan menggunakan gas bumi, pelanggan bisa menghemat 20 – 25 persen dibandingkan menggunakan gas tabung. “Peralatan yang dipakai pada jargas juga terjamin aman dan lengkap, karena peralatan jaringan pipa sudah sesuai dengan standar dan dipasang oleh teknisi yang bersertifikat. Selain itu, kami melakukan pemeliharaan jaringan secara rutin, demi kenyamanan pengguna,” jelas Faris.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma’ruf Amin Kunjungi Balkondes PGN Karangrejo Magelang
Tidak hanya dipakai untuk kompor dapur, rumah tangga gas bumi dapat dipakai oleh pelaku usaha atau komersial. Gas bumi bisa dipakai untuk bahan bakar boiler, oven, stove, rice cooker, water heater, dan laundry. Keunggulannya tetap sama yaitu lebih hemat, aman, tersedia 24 jam, dan praktis.
“PGN memiliki produk Gaslink sebagai salah satu moda penyaluran gas bumi dalam bentuk CNG melalui moda non pipa untuk sektor komersial seperti rumah makan, industri, hotel, pusat pembelanjaan, rumah sakit, dan perkantoran,” jelas Faris.
Lebih lanjut Faris mengungkapkan, dari sisi kandungannya, gas bumi merupakan bahan bakar fosil dengan komponen terbesar adalah metana (CH4) sebesar 92 persen. Gas Bumi adalah salah satu bahan bakar teraman, terbersih dan ramah lingkungan, karena menghasilkan lebih sedikit polusi daripada sumber bahan bakar fosil lain seperti minyak bumi dan baru bara.
Baca Juga: Lima Fakta Penyesuaian Tarif Listrik yang Diberlakukan 1 Juli 2022
Gas bumi untuk rumah tangga juga memiliki keunggulan lebih aman karena memiliki tekanan di bawah 100 milibar. Secara teknis, masuk ke dalam kategori gas bertekanan rendah. Apabila terjadi kebocoran, tidak perlu panik, langkah pertama yang dilakukan adalah menutup keran gas lalu membuka jendela atau ventilasi, supaya gas segera mengurai di udara terbuka.
“Kami siap untuk melayani calon peminat di Jawa Bagian Selatan. Untuk informasi berlangganan, masyarakat bisa menghubungi Call Center Pertamina di nomor 135. Baik layanan dan gangguan akan terintegrasi di Contact Centre 135. Petugas kami akan segera menuju lokasi untuk melayani masyarakat,” ujar Faris.
Baca Juga: PGN Subholding Gas Pertamina Catat Laba Bersih USD 303,8 Juta pada 2021
PGN menargetkan dapat membangun sebanyak 4 juta sambungan rumah (SR) pada tahun 2024. Program jargas juga program strategis nasional dan bagian dari nawa cita Presiden Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan energi.
Dengan perhitungan 1 juta SR per tahun, jargas dapat mengurangi impor LPG sebesar 144 juga Kg per tahun, penghematan belanja rumah tangga, mengurangi polusi, dan mendukung pertumbuhannya. Dalam pembangunan jargas dapat menciptakan lapangan kerja bidang keproyekan maupun tenaga operasional dan menyerap 83 ribu tenaga kerja. []