BacaJogja – Prestasi membanggakan diraih Hesti Wulandari, mahasiswi program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Putri pasangan Agus Siswanto dan Mimin Jeminten yang menempati rumah kontrakan di Dusun Kemantren II, Semawung, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah ini lulus dengan IPK 3,87 berpredikat cumlaude.
Agus Siswanto menceritakan, meski hanya berprofesi sebagai buruh jahit, sangat mengingikan anak bungsunya bisa kuliah. Dengan segala kerja keras, Hesti sejak masih duduk di bangku SMK sudah dipersiapkan untuk studi lanjut. Hesti lalu diikutsertakan les mata pelajaran.
Awalnya Hesti ingin masuk ke STAN bagian pajak seperti kesukaannya, namun karena tidak diterima. Akhirnya atas saran dari istrinya, Hesti mendaftar lewat jalur SBMPTN di UNY dan diterima.
Baca Juga: Cerita Buruh Emping Melinjo Sukses Antarkan Dua Anaknya Lulus Cumlaude UNY
“Pada awalnya tentu biaya kuliah menjadi kerisauan kami. Namun dengan adanya beasiswa bidikmisi (yang sekarang dinamai KIP Kuliah- bagi siswa yang pandai namun dari keluarga kurang mampu), kami merasa tertolong,” kata Agus, Minggu, 26 Juni 2022.
Dia mengatakan, Hesti memang sudah terlihat kepandaiannya sehingga diterima sekolah di SD pada usia 4,5 tahun. Pada usia semuda itu Hesti dapat mengikuti pembelajaran di SD dengan lancar bahkan selalu masuk 3 besar kelas.
Saat SMP Hesti masuk dalam peringkat 5 besar nilai Ebtanas di sekolahnya. Saat di bangku SMK, Hesti selalu menduduki peringkat pertama. Bahkan berhasil meraih nilai sempurna 100 pada nilai Ujian Nasional SMK mata pelajaran matematika.
Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Catering di Bantul Lulusan Terbaik UNY
Agus Siswanto dan Mimin Jeminten berharap agar cita-cita putri bungsunya tersebut dapat terlaksana karena sebagai buruh jahit mereka tidak mempunyai dana cukup sehingga mengandalkan pada beasiswa dari Pemerintah.
“Jangan sampai anak kami hanya menjadi buruh seperti orang tuanya, harus lebih baik,” kata Agus Siswanto yang diamini istrinya.
Hesti Wulandari mengatakan bahwa informasi bidikmisi didapatkan dari para gurunya. Alumni SMKN 7 Purworejo itu mencari sendiri informasi tentang beasiswa ini karena mayoritas alumni sekolahnya memilih bekerja dan jarang yang menempuh studi lanjut.
Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Tani asal Godean Sleman Lulusan Terbaik UNY
Gadis kelahiran 26 Januari 2002 ini mengurus sendiri surat-surat yang diperlukan hingga memperoleh akses beasiswa bidikmisi. Dia memilih pendidikan akuntansi UNY sebagai pilihan pertama kemudian Universitas Negeri Semarang dan Universitas Tidar Magelang. “Indeks prestasi saya tertinggi pernah mencapai 4,00 saat semester 7” katanya.
Kiat-kiat meraih indeks prestasi setinggi itu adalah selalu mengerjakan tugas baik setelah kuliah atau di sela-sela waktu beraktivitas dalam UKM, serta belajar dengan disiplin terutama saat mau ujian dan memperhatikan saat dosen mengajar di kelas.
Mimin Jeminten mengaku yang memilihkan putri bungsunya di pendidikan akuntansi. Saat itu memang Hesti menyerahkan pada ibunya untuk memilihkan jurusan dalam SBMPTN.
Baca Juga: Anak Petani Sayur asal Kulon Progo Diterima Kuliah Gratis di UNY
“Dalam bayangan saya, pendidikan akuntansi akan menjadi guru di SMK. Cara engajarkannya relatif lebih mudah karena siswanya sudah dewasa. Berbeda dengan mengajar sekolah di bawahnya seperti SMP atau SD,” ungkap Mimin.
Doa seorang ibu yang mujarab, Hesti diterima pada pilihan pertamanya di SBMPTN. Selama kuliah di UNY, Hesti Wulandari aktif dalam beberapa unit kegiatan mahasiswa di antaranya UKM Rekayasa Teknologi, UKM panahan dan UKM Al Fatih Fakultas Ekonomi.
Kakak kandung Hesti, Oktavia Anggraini juga telah bergelar sarjana dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta atas biaya sendiri dengan bekerja pada perusahaan kontraktor di Jakarta Timur. []