Cerita Buruh Emping Melinjo Sukses Antarkan Dua Anaknya Lulus Cumlaude UNY

  • Whatsapp
cum laude
Muzaroah (tengah) ditapit dua putrinya Sayidatul Maslahah dan Nur Milati. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Air mata Muzaroah menetes saat dua putri menjalani wisuda di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kedua putrinya adalah Sayidatul Maslahah, M.Pd lulusan S2 Pendidikan Luar Biasa Pascasarjana UNY dengan IPK 3,78 dan Nur Milati, S.Pd lulusan S1 Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik UNY dengan IPK 3,78 pula.

Dia mengenang perjuangannya yang berat bisa menyekolahkan hingga kedua putrinya lulus dengan cumlaude.  Terlebih perempuan ini harus menjanda setelah suaminya, Muchaelani meninggal pada 2002 lalu.

Read More

Warga Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini demi menyekolahkan anaknya rela bekerja apa saja. Bahkan perempuan ini pernah bekerja sebagai buruh pembangunan jalan cor dengan upah harian. Perempuan ini kemudian beralih profesi sebagai buruh emping melinjo.

Baca Juga:

Perempuan yang hanya lulus SD ini mengaku, banyak orang yang membantu biaya sekolah anaknya, baik dari keluarga, tetangga atau guru sekolah kedua anaknya. “Kedua paman mereka yang selalu menjaga dan membimbing dua anak saya. Kakek dan nenek mereka juga berjuang supaya bisa memberikan makan untuk kami,” kata Muzaroah.

Dia masih ingat saat anak-anaknya sepulang sekolah juga membantunya membuat emping melinjo demi bisa menyisihkan sedikit rezeki untuk sekolah. Namun, pekerjaan ini juga tidak selalu ada karena menyesuaikan dengan musim melinjo. Pada saat tidak ada pekerjaan, Muzaroah hanya membantu kakek-nenek karena mereka tinggal dalam satu rumah.

“Kedua paman mereka yang selalu menjaga dan membimbing dua anak saya. Kakek dan nenek mereka juga berjuang supaya bisa memberikan makan untuk kami” 

Di tengah perjuangannya, Muzaroah juga mengaku beruntung dengan kedua putrinya yang berotak encer. Kedua anaknya ini mendapatkan beasiswa sejak di jenjang SD sampai SMA. Keduanya lulus berpredikat cumlaude dan berkuliah secara gratis berkat beasiswa LPDP untuk S2 dan Bidikmisi untuk S1.

cumlaude
Sayidatul Maslahah dan Nur Milati, anak seorang buruh emping melinjo lulus cumlaude UNY. (Foto: Istimewa)

Muzaroah berharap agar generasi Indonesia supaya memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu, karena ilmu adalah pengantar kepada keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Selain usaha dan doa, pihak keluarga berterima kasih atas bantuan yang diberikan berbagai pihak sehingga bisa sukses seperti sekarang ini.

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Maka dari itu, ketika saya bisa berbagi kebaikan dengan orang-orang di sekililing, itulah kesuksesan dan kemewahan yang tiada tara bagi keluarga kami,” kata dia.

Prestasi Sayidatul Maslahah dan Nur Milati

Sayidatul Maslahah diterima sebagai salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi di UNY jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun 2014. Selama menjalani perkuliahan, dia mendapatkan prestasi akademik dan mendapat penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi tingkat fakultas di tahun 2017 dan Runner up mahasiswa berprestasi FIP tahun 2016.

Selain itu, juga berhasil menjadi mahasiswa penerima penghargaan berprestasi di bidang penalaran selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2015-2018. Dia juga mendapatkan kesempatan berkontribusi dalam ajang kancah Internasional yaitu The 3rd International ASEAN Culture Camp: ISAAN Culture di Suranaree University of Technology, Thailand yang dilaksanakan pada 19 Juni sampai 25 Juni 2016.

Selain itu, juga mendapatkan kesempatan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Site in di University Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Tahun 2017 berkesempatan mengikuti Short Term Internship (Sit-In) Mahasiswa Berprestasi ini dilaksanakan di Pangasinan State University, Bayambang, Pangasinan, Filipina. Alumni SMAN 1 Sukorejo menyelesaikan S1 pada Mei 2018 dengan IPK 3,83 dan merupakan wisudawan terbaik jurusan.

Baca Juga:

Sedangkkan Nur Milati merupakan alumni dari SMKN Jawa Tengah yang merupakan SMK percontohan pertama di Indonesia. Dia sekolah secara cuma-cuma karena mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp125 juta dalam bentuk pendidikan, asrama, baju dan lain sebagainya selama tiga tahun.

Nur mendapat beasiswa Bidikmisi pada prodi Pendidikan Teknik Mekatronika lewat jalur SBMPTN. Dia lulus dari prodi tersebut dalam waktu 3 tahun 9 bulan dan berencana melanjutkan jenjang S2 pada program studi yang sama melalui jalur beasiswa. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *