BacaJogja – Gunung Merapi dalam periode pengamatan 1-7 Juli 2022 tercatat guguran lava sebanyak 60 kali. Guguran mengarah ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, pada kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, volume kubah terhitung sebesar 1.645.000 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah tidak dapat teramati karena dominan terhalang asap.
Baca Juga: Lereng Merapi Balerante Klaten Jadi Role Model Mitigasi Bencana Nasional
“Namun berdasarkan analisis foto dari Stasiun kamera Deles5 tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah, maka volume kubah terhitung tetap yaitu sebesar 2.582.000 meter kubik,” katanya dalam siaran pers, Sabtu, 9 Juli 2022.
Hanik mengatakan, intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Baca Juga: Merapi Teramati 51 Kali Guguran Lava, Banjir Lahar di Sungai Boyong
Sedangkan intensitas curah hujan sebesar 42 mm/jam selama 20 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 5 Juli 2022. “Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” ujarnya.
BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. “Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat SIAGA,” tegasnya.
Baca Juga: Destinasi Wisata Lereng Merapi Tutup, Kaliurang dan Jeep Lava Tour Tetap Buka
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ujar Hanik.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. []