Mahasiswa Institut Teknologi Yogyakarta Sosialisasi Bantul Bersih Sampah

  • Whatsapp
mahasiswa KKN ITY
Mahasiswa KKN Institut Teknologi Yogyakarta saat sosialisasi dan kampanye Gerakan Masyarakat Sadar Sampah di UPT PPD Baturetno, Banguntapan, Bantul, Sabtu, 30 Juli 2022. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Yogyakarta, melakukan sosialisasi dan kampanye Gerakan Masyarakat Sadar Sampah pada Sabtu, 30 Juli 2022 di UPT PPD Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Kegiatan sosialisasi dan kampanye ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten dan mahasiswa KKN untuk merealisasikan program gerakan pengolahan sampah dari rumah sendiri dalam mewujudkan Bantul bersih sampah 2025.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Gebyar Bantul Creative Expo 2022, Warganet: Sampahnya Banyak Banget

Ketua kelompok KKN ITY, Supriadin menyampaikan permasalahan sampah menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya, maka perlu ada pengolahan sejak dari sumbernya.

“Sosialisasi Program Bersama Masyarakat, wujudkan Bantul Bersih Sampah dengan harapan masyarakat untuk tetap peduli dalam pengelolaan sampah, baik dengan mengurangi, memilah dan memanfaatkan mulai dari rumah masing-masing,” ungkap Supriadin.

Baca Juga: BUMDes Panggungharjo Bantul, Mengolah Sampah Meraup Rp350 Juta per Bulan

Sosialisasi dan kampanye dihadiri oleh 17 ketua RT Banguntapan, Pengurus TPS3R Sejahtera Mandiri dan Tokoh Masyarakat sehingga terbentuk pemahaman bersama tentang pentingnya permasalahan pengelolaan sampah. Karena sosialisasi ini diharapkan untuk selalu di bumikan dalam setiap pertemuan.

Heri Saptono selaku narasumber pada acara ini terus berupaya dalam mengelola sampah di dusunnya. “Upaya kami dalam mengelola sampah diantaranya mengoptimalkan pengolahan sampah di TPS3R dengan memilah sampah organik, anorganik dan mengurangi residu,” ungkapnya.

Baca Juga: Bank Sampah di Bantul Ini Keren, Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM Minyak Tanah

Ia juga menerangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini sebagai langkah awal mendorong Pak RT yang berada di Banguntapan agar tetap optimis menyampaikan pesan dalam menyelesaikan persoalan sampah, bukan membuang ke sungai, sawah atau gunung, tapi menyelesaikannya dengan memulai untuk mengurangi atau memilahnya.

Sementara itu, Pengelola Desa Wisata Bapak Suharto memberikan gambaran tentang pemanfaatan sampah organik, non-organik dan proses pengolahan sampah yang di lakukan oleh masyarakat Sukunan yang dilakukan secara mandiri mulai dari tingkat rumah tangga hingga di kelompok.

Dengan keseriusan para warga, kegiatan tersebut menghasilkan berbagai produk olahan sampah yang memiliki nilai lebih seperti aneka produk kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari kain perca serta pupuk kompos dari sampah organik. []

Related posts