BacaJogja – Hasil pertanian yang kerap diserang hama, membuat petani di Bantul Yogyakarta terus memutar otak. Kini petani di Bumi Projotamansari mengembangkan inovasi dan metode pertanian yang maju dan mandiri.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia mendukung penuh sebuah inovasi sederhana yang memberikan hasil panen yang luar biasa, ialah biosaka.
Baca Juga: ODP, Bentuk Apresiasi Petrokimia Gresik kepada Petani
Biosaka merupakan ramuan larutan tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus perlindungan berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Biosaka digagas oleh Muhamad Anshar petani asal Blitar.
Manfaatnya Biosaka sangat luar biasa, yaitu efisiensi biaya usaha tani, meminimalisir serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan produksi. Meskipun demikian, Biosaka ini bukan pupuk, bukan pengganti pupuk, tetapi berfungsi memperbaiki tanaman, sel-sel tanaman, memperbaiki lahan dan ekosistemnya.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Resmikan Program Penyediaan Hijauan Pakan Ternak di Gunungkidul
Beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan biosaka antara lain: babadotan (Ageratum conyzoides L), tutup bumi (Elephantopus mollis Kunth), Kitolod (Hippobroma longiflora), maman ungu (Cleome rutidosperma), Patikan kebo (Euphorbia hirta L), Meniran (Phyllanthus niruri L), anting-anting (Acalypha australis. L), jelantir (Erigeron sumatrensis Retz), sembung (Baccharis balsamifera L.), sembung rambat (Eupatorium denticulatum Vahl) dan lainnya.
Baca Juga: Menengok Tradisi Wiwitan di Bambanglipuro Bantul Yogyakarta dan Maknanya
Di Kabupaten Bantul, penggunaan biosaka sudah diterapkan pada 400 hektar sawah dimana 214 hektar berada di Kapanewon Imogiri dengan rata-rata 18 anakan per rumpun dan menghasilkan umbinan 8,96 ton per hektar gabah kering panen (GKP).
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian menunjuk Kapanewon Imogiri sebagai tuan rumah pembuatan biosaka serentak secara nasional pada Minggu, 12 Maret 2023. Bertempat di Lapangan Kebonagung, sebanyak seribu orang secara serentak membuat ramuan biosaka yang juga memecahkan rekor MURI. []