BacaJogja – Polisi menememukan secarik surat yang diduga ditulis oleh terduga pelaku mutulasi yang terjadi di sebuah wisma penginapan di Kaliurang, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, identitas terduga pelaku mutilasi sudah diketahui. Polisi sudah mengejarnya karena terduga sudah kabur dari Yogyakarta.
Baca Juga: Sadis, Korban Mutilasi di Kaliurang Sleman Dipotong Tiga Bagian
Hal itu diketahui setelah polisi sudah melakukan penggeledahan kamar kos terduka pelaku pada Senin, 20 Maret 2023 malam. Dari penggeledahan itu, polisi menemukan secarik surat yang diduga ditulis oleh terduga pelaku.
“Isi surat tersebut intinya adalah penyesalan,” ungkap Kombes Nuredy pada Selasa, 21 Maret 2023.
Selain itu, dalam surat tersebut, terduga pelaku juga mengaku dalam kondisi tertekan terkait utang. “Isi surat juga menyebut adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya,” jelasnya.
Baca Juga: Pengakuan Ayah Korban Mutilasi di Kaliurang Sleman Yogyakarta
Hasil pemeriksaan lainnya, polisi menemukan sejumlah benda tajam di lokasi kejadian mutilasi. Benda tajam diduga kuat sebagai alat yang digunakan untuk memutilasi korban. “Satu pisau komando kemudian gergaji pisau cutter dan ada beberapa alat seperti sarung pisau,” katanya.
Sejauh ini polisi belum menyimpulkan, apakah kasus mutilasi ini ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana atau tidak. “Tunggu hasil penyelidikan saja,” terang dia.
Dia menjelaskan, hasil sementara pemeriksaan luar saja, korban dipotong menjadi tiga bagian besar. Selain itu, polisi menemukan sebanyak 62 potongan kecil tubuh korban.
Baca Juga: Fakta dan Data Kasus Mutilasi di Kaliurang Sleman Yogyakarta
Ada dugaan korban dibunuh sebelum dimutilasi. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan adanya luka sayatan pada leher korban.
“Luka diduga akibat sayatan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal,” ungkapnya.
Polisi juga memastikan seluruh bagian tubuh korban masih lengkap berada di lokasi penemuan. “Tidak ada organ dalam yang hilang. Tubuh secara umum lengkap,” kata dia. []