BacaJogja – Tentu sudah tidak asing dengan gula jawa. Pemanis yang terbuat dari air kelapa atau yang biasa disebut nira ini hingga kini masih mudah dijumpai di warung-warung dan pasar. Gula jawa atau yang juga disebut sebagai gula aren ini punya ciri khas warna cokelat.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ada sebuah tempat penghasil gula jawa ini, yakni di Kalurahan Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul. Di tempat ini menjadi sentra utama pemasok kebutuhan gula jawa di Bantul bahkan di Yogyakarta. Gula jawa asli ini diproduksi oleh kelompok tani Ngudi Mulyo.
Baca Juga: Trans Jogja Palbapang-Malioboro, Mengulang Kejayaan Sejarah Masa Lalu
Lurah Triwidadi, Slamet Riyanto mengatakan jumlah perajin gula jawa yang terbagi dalam lima kelompok padukuhan di Kalurahan Triwidadi mencapai 200 orang. Dalam sehari, produksi gula jawa bisa mencapai dua hingga tiga ton.
Menurutnya, permintaan akan kebutuhan gula jawa terus ada dan potensi nira yang disadap dari pohon kelapa di Kalurahan ini cukup besar. Akan tetapi jumlah perajin gula jawa kian menurun, hal ini disebabkan karena langkanya penyadap nira kelapa.
Baca Juga: Gumun Meluncurkan Sahl Sarung Travel Modern, Ini Keunggulannya
Gula jawa dari Kalurahan Triwidadi ini dikenal sebagai sentra gula jawa asli berbahan dasar nira atau air manis yang berasal dari bunga kelapa yang masih kuncup. Produksi gula jawa nira ini masih tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Proses pembuatan gula jawa ini dimulai dengan menyadap nira dari kuncup kelapa. Selanjutnya hasil sadapan tersebut dimasak dengan api besar hingga mengental.
Baca Juga: Kental Manis Bukan Susu, Tidak Baik untuk Konsumsi Balita
Agar nira yang dimasak tidak menguap, adonan ditaburi dengan parutan kelapa. Kemudian diaduk kembali beberapa menit. Setelah mengental dan berwarna kecoklatan, selanjutnya dicetak menggunakan batok kelapa.
Proses pembuatan gula jawa ini membutuhkan waktu sekitar dua jam dari dimulai hingga proses pencetakannya. Hasil pengolahan bisa disesuaikan dengan tekstur gula jawa yang akan dihasilkan.
Jika ingin mendapat gula jawa yang empuk, maka proses pengolahan dan pengadukan di atas api tidak terlalu lama. Namun jika menginginkan hasil Gula Jawa yang keras, tinggal memperlama proses pengadukan dan pengolahannya di atas wajan. (Pemkab Bantul)