BacaJogja – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang berlaku pada periode 17 – 23 Mei 2024. BMKG menyebut pada periode tersebut sejumlah daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat.
BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem ini dalam sepekan ke depan disebabkan oleh Gelombang Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatra bagian selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua Selatan.
Baca Juga: Empat Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Dalam tayangan video yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG pada Sabtu (18/5/2024) disebutkan, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi terjadi di tujuh provinsi di Sumatera yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan.
Daerah lain yang berpotensi hujan adalah Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo.
Baca Juga: Rute Lengkap Terbaru Trans Jogja dan Teman Bus, Jam Operasional plus Harga Tiket
Potensi hujan lainnya meliputi Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan juga memiliki potensi hujan.
Dalam peringatan ini, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi dampak yang bisa ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini.
“BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang pohon tumbang dan jalanan licin,” tuturnya, Sabtu, 18 Mei 2024.
Baca Juga: Jadwal KRL Jogja Solo dan Harga Tiket Minggu 19 Mei 2024
BMKG menyatakan, cuaca Indonesia sepekan ke depan disebabkan oleh Gelombang Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatra bagian selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua Selatan.
Sementara itu faktor lainnya adalah Gelombang Kelvin yang diperkirakan aktif di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. []