Tantangan dan Peluang Membangun Sistem Kesehatan Indonesia

  • Whatsapp
Sistem Kesehatan Indonesia
Ilustrasi Sistem Kesehatan Indonesia (Istimewa)

BacaJogja – Selama setahun terakhir, rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengizinkan dokter asing praktek di Indonesia telah memicu perdebatan sengit. Inisiatif ini bertujuan mengatasi kekurangan dokter, terutama di daerah terpencil. Namun, gagasan ini menghadapi perlawanan keras dari kalangan dokter lokal.

Ketua Yayasan Petranas Yogyakarta Guntur Surya Alam mengatakan, masalah utama bukan hanya kekurangan dokter, tetapi distribusi yang tidak merata di seluruh negeri. “Mayoritas dokter terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang lebih berkembang dan memiliki fasilitas yang lebih baik, sehingga terjadi ketidakseimbangan,” jelas Guntur.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: PNM Gandeng MES untuk Percepatan Sertifikasi Halal bagi UMKM

Distribusi dokter yang tidak merata ini semakin rumit dengan luasnya wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, banyak daerah terpencil yang sulit dijangkau dan kekurangan fasilitas kesehatan yang memadai. Rumah sakit di daerah-daerah ini sering kali tidak memiliki peralatan dan sarana yang lengkap, sehingga tidak menarik bagi para dokter untuk bekerja di sana.

Funder Lekasehat ini meminta untuk tidak menyalahkan dokter yang enggan bekerja di daerah terpencil tanpa dukungan dan insentif yang memadai. “Mereka juga memiliki kebutuhan dasar seperti orang lain, dan memerlukan dukungan yang lebih baik untuk bekerja di daerah-daerah yang kurang berkembang.”

Baca Juga: Kurangi Perilaku Sedenter, WHO Terbitkan Panduan Aktivitas Jasmani bagi Anak Usia 5-17 Tahun

Memperbaiki Sistem Kesehatan

Pemerintah harus menangani penyebab utama yang mempengaruhi sistem kesehatan, seperti kekurangan sekolah kedokteran dan kecenderungan dokter untuk tetap di kota-kota besar. Meningkatkan kondisi dan fasilitas di daerah pedesaan adalah hal yang krusial. Selain itu, pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi dokter dan keluarga mereka, termasuk perumahan yang layak dan sekolah berkualitas untuk anak-anak mereka. Tanpa langkah-langkah ini, sulit mengharapkan dokter mau bekerja di daerah terpencil.

Gaji yang tidak kompetitif di daerah-daerah luar perkotaan juga menjadi masalah utama. “Tanpa perbaikan pada gaji dan insentif, sulit untuk mendorong dokter pindah dari daerah perkotaan ke daerah yang kurang berkembang,” tambah Guntur.

Menuju Sistem Kesehatan yang Adil

Sebagai kesimpulan, rencana untuk mendatangkan dokter asing harus selaras dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita harus fokus pada penciptaan sistem kesehatan yang seimbang dan adil. “Dengan dukungan yang tepat, kita dapat membangun sistem kesehatan yang kuat dan merata di seluruh Indonesia, sehingga setiap warga negara dapat menikmati layanan kesehatan yang layak,” kata Guntur.

Baca Juga: Cara Daftar Kompetisi Sketsa Painting Explorer Award Ke-1 Berhadiah Jutaan Rupiah

Tantangan ini memerlukan keberanian dan keteguhan dalam melaksanakan program-program yang mungkin tidak selalu terlihat hasilnya secara instan, namun sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan bangsa. Mari kita bersama-sama meletakkan ulang fondasi bernegara, dengan menitikberatkan pada pembangunan human capital demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Dengan semangat perubahan dari semua elemen masyarakat, termasuk para dokter dan tenaga kesehatan, masih ada harapan besar untuk kejayaan bangsa Indonesia tercinta. “Gelorakan semangat itu dalam gerak sinergis untuk mencapai tujuan bersama,” pungkas Guntur Surya Alam. []

Related posts