Dari 1.000 ke 2.650, Kisah Sukses Transformasi Kemenag Program Kampung Moderasi Beragama

  • Whatsapp
Alissa Wahid
Alissa Wahid saat mengusi seminar Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. (Foto: Kemenag DIY)

BacaJogja – Transformasi perubahan yang dilakukan Kementerian Agama dinilai berjalan signifikan. Salah satunya adalah keberhasilan Program Penguatan Moderasi Beragama.

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat PBNU Alissa Qotrunnnada Wahid mengatakan, keberhasilan Kemenag terkait penguatan Moderasi Beragama diakui oleh publik. Bukti secara langsung, harian Kompas tiap tiga bulan mengadakan survei kepuasan masyarakat.

Read More

Umroh liburan

“Dan yang tertinggi adalah upaya pemerintah untuk menjaga keberagaman dan toleransi melalui program moderasi beragama,” ungkapnya saat seminar Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 yang digagas oleh Markplus, Kamis (1/8/2024) di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Belanja Pegawai Terbesar di DIY

Menariknya lagi, ungkapnya, kampung Moderasi Beragama yang awalnya akan diluncurkan 1.000 kampung akhirnya saat ini menjadi 2.650 kampung Moderasi Beragama.

“Padahal anggaran yang ada hanya cukup untuk 1.000 kampung. Artinya program ini tidak lagi driven by state actor namun telah menjadi milik masyarakat dan didukung pemerintah daerah setempat,” jelas Alissa.

“Saya jadi ingat pemikiran Peter Senge bahwa perubahan sistemik tidak bisa bekerja secara reaktif, tapi dengan perubahan kebijakan secara mendasar. Hal itu telah dilakukan Kemenag,” jelas Alissa.

Baca Juga: Daftar Geosite, Biosite dan Culturesite di Sleman Yogyakarta

Putri sulung Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid ini lantas mencotohkan, ketika ada rumah ibadah yang belum mendapatkan izin, Gus Menag memerintahkan tiap Kantor Kemenag harus menyediakan aula kantornya untuk tempat beribadah.

Di sisi lain, ia juga juga menilai keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. “Saat puncak haji dan terjadi fenomena heatstroke, pemerintah melalui para petugas haji telah berhasil mengantisipasi hal itu,” ujarnya.

Dalam forum ini, Alissa juga mengapresiasi program prioritas Kemenag yang lain yakni Kemandirian Pesantren dan Cyber Islamic University. Selain dirinya, beberapa pembicara hadir dalam ajang yang digagas Pendiri dan Ketua MarkPlus Hermawan Kartajaya ini.

Baca Juga: Prof. DR Edy Suandi Hamid, M.Ec Jabat Ketua MES DIY yang Baru, Ada Usulan Gelar Golf Syariah, Apa Maksudnya?

Mereka antara lain Gubernur DIY yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Sukamto, Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Hendrar Prihadi, dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara.

Turut hadir Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DIY Muntolib, Ketua Tim HDI KUB Nur Ahmad Ghojali, jajaran Markplus Indonesia, dan peserta seminar.

Kegiatan IMF 2024 akan berlangsung di tujuh kota, yaitu Yogyakarta (31 Juli-1 Agustus 2024), Pekanbaru (5-6 Agustus 2024), Palembang (7-8 Agustus 2024), Manado (12-13 Agustus 2024), Bali (14-15 Agustus 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024), dan Surabaya (21-22 Agustus 2024). Rangkaian IMF 2024 juga dimeriahkan stand pameran capaian kinerja dan konsultasi layanan Kemenag. Ada juga pameran foto Sukses Haji 2024 dan layanan Satgas Halal DIY. []

Related posts