BacaJogja – Setiap seniman memiliki khas dalam setiap karya, sehingga siapa pun yang menikmati sebuah karya seni langsung bisa menebak karya siapakah itu. Demikian juga dengan seniman Endro Banyu.
Di setiap karyanya selalu ditandai dengan tetesan air yang menandakan kekhasan seniman alumni ISI Yogyakarta ini. Tetesan air selalu menjadi penanda dan dikatakan olehnya sebagai perlambang bahwa setiap goresan karyanya diharapkan menjadi do’a agar karyanya menyejukkan dan mendinginkan suasana.
Baca Juga: Dari Gubuk Reot ke Tanah Suci: Kisah Mbah Slamet dan Umrah Paket Rakyat Dokter Sagiran
“Saya sengaja memberikan percikan dan tetesan air atau banyu dalam setiap karya dengan harapan agar ikut memberikan kesejukan dan menjadi sumber rejeki dan kehidupan laiknya air,” kata Endro sembari menyebutkan, karya terbarunya ukuran besar 250 x 200 meter yang menceritakan kisah perjalanan Rama dan Krisna.
Rama pada zaman Ramayana dan Krishna pada zaman Mahabarata. “Keduanya sama sama titisan dewa Wisnu yang mengajarkan makna cinta,” lanjut Endro yang sengaja tidak terlalu banyak membuat karya dengan tujuan karyanya menjadi eksklusif dan menjadi pembeda.
Ditambahkan oleh Endro, rata rata ada 76 tetesan air dalam setiap karya yang selalu dimodifikasi dengan sesuatu yang nendang dan mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, pada Rama dan Krishna yang berkendara motor vespa, juga terdapat beberapa burung yang melambangkan kesetiaan.
“Saya menafsirkan bahwa cinta abadi itu memiliki pertanda loyalitas dan kesetiaan dan pemilik vespa itu sangat loyal dan bangga dengan kendaraannya, dan burung adalah juga penanda”.
Baca Juga: Ritual Jamasan 14 Pusaka untuk Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Kulon Progo
Pada karya edisi wayang lainnya, Endro Banyu menggambarkan bagaimana sosok Dewi Shinta menikmati jamuan kebahagiaan dengan background khas Endro yang mengibaskan kuas dalam sekali gerak dan ritme yang tegas. Bahkan pewarnaan yang dipilih Endro kadang kuat menyesuaikan kondisi dan kahanan kehidupan.
Toh demikian pada karya lainnya, Endro sempat menggambarkan suasana kolam ikan “keberuntungan” dengan apik dan berharap banyak keberkahan dalam bisnis dan usaha. Sembilan ikan menjadi penanda maksimal dalam angka dan keberuntungan.
Baca Juga: Ritual di Balik Jamasan Tombak Kiai Wijaya Mukti, Memelihara Tradisi dan Integritas Yogyakarta
Fengsui, kata Endro Banyu hanya didapatkan kepada siapa pun yang berusaha dan meyakininya bahwa kesuksesan akan didapatinya dalam waktu tidak lama. “Keyakinan bahwa keberuntungan akan selalu hadir harus diyakinkan diantaranya dalam lambang sembilan ikan indah dengan tetesan air” katanya.
Nah, siapapun yang akan mengoleksi dapat menghubungi Dini Art Manajemen di nomor WA 0819 0408 9999. []