Kolaborasi Indonesia dan Colombo Plan: Meningkatkan Peran Perpustakaan dalam Pembangunan Sosial

  • Whatsapp
Colombo Plan
Pemerintah dan Colombo Plan, kembali menggelar program berbagi pengetahuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam pembangunan sosial (Istimewa)

BacaJogja – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dan Colombo Plan, kembali menggelar program berbagi pengetahuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam pembangunan sosial.

Kegiatan ini dikenal dengan nama Program Berbagi Pengetahuan tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), atau Knowledge Sharing Program on Library Transformation Based on Social Inclusion. Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan literasi, kreativitas, dan mengurangi kesenjangan akses informasi.

Read More

Umroh akhir tahun

Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso menyampaikan bahwa program TPBIS diinisiasi untuk menghadirkan kesempatan bagi 19 peserta dari 11 negara Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, untuk belajar dan berbagi pengalaman mengenai TPBIS.

Baca Juga: Teras Pitulasan, Event Seru Perayaan HUT RI ke-79 di Teras Malioboro 1 Yogyakarta

“Saya ucapkan selamat datang kepada para peserta dari Bangladesh, Bhutan, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Filipina, Vietnam, serta Indonesia,” ujarnya saat membuka acara yang bertema “Leveraging the Role of Public Libraries in Strengthening Local Community: Best Practices” di Yogyakarta pada Senin, 12 Agustus 2024.

Program TPBIS tahun lalu, yang pertama kali digelar di Jakarta pada 13 November 2023, menghadirkan 18 peserta dari enam negara anggota Colombo Plan dan Indonesia. Joko Santoso menjelaskan bahwa peserta akan tinggal di desa-desa TPBIS unggulan untuk mengalami langsung implementasi TPBIS. “Kami berharap pendekatan ini akan memperkaya wawasan dan memperkuat pemahaman peserta tentang peran penting perpustakaan dalam transformasi sosial,” tambahnya.

Dia juga mengungkapkan harapannya agar negara-negara dalam kerjasama Selatan-Selatan dapat memetik manfaat dari kegiatan ini untuk memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi masyarakat secara inklusif. Program ini diharapkan dapat berlanjut di tahun depan dengan kemungkinan penyelenggaraan di Bali.

Baca Juga: PSS Sleman Siap Mengarungi Musim 2024/2025 dengan Ambisi Besar

Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara Noviyanti menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam pertukaran pengetahuan. “Kita berkumpul untuk bertukar ide, berbagi praktik terbaik, dan menjalin jaringan kolaboratif yang akan membuka potensi perpustakaan secara maksimal,” ujarnya.

kolaborasi perpustakaan
Pemerintah dan Colombo Plan, kembali menggelar program berbagi pengetahuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam pembangunan sosial (Istimewa)

Dia menegaskan bahwa keberlanjutan kegiatan ini menunjukkan dedikasi kolektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.

Noviyanti menyoroti perubahan peran perpustakaan dari sekadar gudang buku menjadi pusat komunitas dinamis yang menumbuhkan kreativitas dan kohesi sosial. “Perpustakaan kini bertransformasi menjadi lembaga yang lebih inklusif dan berdampak,” tambahnya.

Baca Juga: Langkah Strategis Menuju Akurasi Penanggalan, Tantangan dan Manfaat Kalender Hijriah Global Tunggal

Kabupaten Gunungkidul juga menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi dalam program ini. Staf Ahli Bupati Gunungkidul Wahyu Nugroho mengapresiasi terpilihnya Pengkol, Kedungkeris sebagai salah satu lokasi kunjungan. Dia menjelaskan bahwa perpustakaan berbasis inklusi sosial harus menyediakan ruang untuk berbagi pengalaman, belajar kontekstual, dan melatih keterampilan kerja.

“Implementasi ini melibatkan pendekatan pentahelix dengan melibatkan pemerintah daerah, komunitas, lembaga kemitraan, akademisi, kementerian/lembaga, dan media,” paparnya. Sinergi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan perpustakaan dapat berperan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang Wisnu Argo Budiono mengungkapkan komitmen daerahnya dalam mendukung Program TPBIS sejak 2018. Kebijakan strategis yang diterapkan meliputi penerbitan RPJMD dan peraturan daerah yang mendukung pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Baca Juga: Menyulam Harapan, Kisah Kebangkitan Para Penyintas di Bantul Creative Expo 2024

Wisnu juga mencatat dampak positif dari program TPBIS, termasuk peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan sebesar 210 persen dari target. Dia mengucapkan terima kasih kepada Plt. Kepala Perpusnas atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Magelang sebagai lokasi kegiatan berbagi pengetahuan implementasi TPBIS untuk peserta Colombo Plan 2024.

“Fokus dan lokasi kegiatan Colombo Plan telah kami siapkan di Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, yang telah direplikasi sejak tahun 2019 dan memperoleh beberapa prestasi,” pungkasnya. []

Related posts