Ngopi Santai di Pinggir Jalan, Kisah Dafa Roihan dan Street Coffee ‘Streetman.yk’

  • Whatsapp
Streetman.yk
'Streetman.yk', salah satu street coffee di Yogyakarta (BacaJogja)

BacaJogja – Saat ini dunia street coffee di Yogyakarta sangat berkembang pesat, bahkan sudah menjamur hampir di seluruh kawasan Kota Jogja. Para pelaku usaha ini memilih tempat di pinggir – pinggir jalan, trotoar atau didepan ruko yang sudah tutup. Street coffe biasanya buka mulai sekitar jam 5 sore sampai jam 12 malam.

Mereka menawarkan suasana ngopi yang sangat santai, di mana orang – orang dapat menikmati kopi sembari merasakan suasana kota dimalam hari, dengan lalu-lalang kendaraan yang lewat, dan hanya duduk di deretan bangku kecil atau tikar, tanpa ada sekat berarti dengan kelompok pengunjung lain.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Teras Pitulasan, Event Seru Perayaan HUT RI ke-79 di Teras Malioboro 1 Yogyakarta

Hal ini yang mendorong salah satu mahasiswa Yogyakarta bernama Dafa Roihan untuk coba merintis usaha street coffee. Awal mula Dafa kepikiran ingin membuka usaha ini adalah pertengahan bulan Juli, saat dirinya sedang magang, kemudian saat siang hari dan tidak ada kerjaan di kantornya, Ia melamun dan memikiran mau melakukan apa setalah magang. Alhasil munculah ide untuk membuka usaha street coffee, karena pada dasarnya dia memang orang yang suka nongkrong.

Oleh karena itu, beberapa hari setelah menemukan ide tersebut, dirinya mencoba menelfon orang tua dan mengungkapkan maksud serta tujuannya. Respons baik di tujukan oleh orang tuanya, mereka menyetujui ide positif anaknya yang ingin membuka usaha sendiri.

Baca Juga: Bantul Creative Expo 2024 Dikunjungi 131 Ribu Orang, Transaksi Rp2,9 Miliar

Setelah mendapat restu dari orang tua, ia selanjutnya berfikir bagaimana cara mendapatkan modal sendiri, karena dirinya tidak ingin merepotkan orang tuanya, apalagi di bulan agustus ayahnya harus membayar uang semesteran kuliahnya, akhirnya ia memutuskan untuk menjual motor Aerox-nya, kemudian digunakan untuk membeli segala peralatan seperti box, sirup, susu, kursi, meja, gelas, dll serta motor astrea, karna konsep yang diinginkan yaitu jualan diatas motor tua.

Ia mengungkapkan alasan kuatnya untuk membuka street coffee ini sebab, jogja adalah kota yang hidup dan tidak akan pernah mati, begitupun dengan dunia perkopiannya, sehingga peluang membuka usaha contohnya perkopian, akan tetap menemukan target marketnya sendiri. Hal lain yang membuatnya tertarik, adalah dengan modal yang tidak terlalu besar, dirinya sudah bisa mendirikan usaha sendiri.

Baca Juga: Empat Band Papan Atas Siap Guncang Moehi Leisure Night Festival 2024 di Kridosono Yogyakarta

Dafa menamai usaha street coffeenya dengan nama streetman.yk, dengan slogan coffee and togetherness. Lokasinya berada di pertigaan depan SMP Negeri 14 arah ke bunderan Samsat Ditlantas Polda DIY. Ia berharap bisnis street coffeenya ini bisa lancar, dikenal banyak kalangan anak muda Yogyakarta pecinta kopi dan tongkrongan, serta ingin memperluas usahanya dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya, Mahasiswa Ilmu komunikasi Broadcasting
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts