Gelombang Perlawanan dari Yogyakarta Tolak DPR Anulir Putusan MK

  • Whatsapp
demo dpr bangkkang konstitusi
Ribuan warga di Yogyakarta menggelar aksi menolak DPR yang menganulir putusan MK (Dava Putra/BacaJogja)

BacaJogja – Aksi demo serentak terkait penolakan terhadap langkah Badan Legislasi (Baleg) DPR yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pencalonan dan batas usia calon kepala daerah terjadi di sejumlah daerah, Kamis, 22 Agustus 2024.

Salah satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam demo ini, ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, aktivis, organisasi masyarakat, dan para pedagang Malioboro, turun untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap sikap wakil rakyat tersebut.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Lomba Pitulasan ala Anak-anak PAUD di Piyungan Bantul Ini Bikin Gemas

Ribuan demonstran ini mulai berkumpul di parkiran Abu Bakar Ali, kemudian berjalan menyusuri Jalan Malioboro untuk berhenti di gedung DPRD DIY, dilanjutkan menuju Istana Presiden Gedung Agung, dan berakhir di kawasan Titik Nol Kilometer.

Guna memastikan aksi ini berlangsung sesuai dengan tujuan awal, yakni sebagai aksi damai, para koordinator lapangan telah merencanakan setiap aspek dengan cermat, mulai dari rute pawai, penempatan orator, hingga peraturan pengamanan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Gumregah Merti Uwuh Teras Malioboro, Langkah Kecil namun Dampak Besar untuk Yogyakarta

“Kita akan menegaskan bahwa Yogyakarta hari ini akan melawan, politik dinasti lawan, oligarki lawan, DPR lawan,” ujar Basuki, salah satu orator dalam demo tersebut.

Demonstran juga ingin pemerintah mendengarkan suara mereka dan mempertimbangkan keputusan tersebut demi stabilitas politik jangka panjang.

Baca Juga: Empat Keunikan Jogja yang Mungkin Membuat Pendatang Terkejut

Gelombang aksi demonstrasi yang melibatkan ribuan orang seperti ini menunjukkan bahwa rakyat tak tinggal diam ketika ada kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka.

Demo tersebut juga mencerminkan tingkat kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap masa depan politik Indonesia, di mana masyarakat merasa perlu untuk bersuara dan mengambil tindakan nyata demi memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan adil dan transparan. []

Artikel kiriman Dava Putra Anandya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Broadcasting, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Related posts