BacaJogja – Paseduluran Afnan-Singgih (PAS) mengumumkan solusi inovatif untuk menangani masalah sampah yang semakin mendesak di Yogyakarta. Melalui program pengelolaan sampah yang komprehensif, PAS menawarkan pendekatan terintegrasi yang menargetkan hasil nyata dalam 100 hari pertama masa jabatan mereka.
Untuk mengatasi masalah sampah yang sudah menumpuk di berbagai Tempat Penampungan Sementara (TPS), PAS akan segera mengimplementasikan teknologi insinerator di lima depo sampah di Yogyakarta. Teknologi ini dipilih sebagai solusi cepat dan ramah lingkungan yang dapat mengurangi volume sampah secara signifikan dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Praktis Tanpa Repot, Layanan e-Porter Terintegrasi dengan Access by KAI, Ini Keunggulannya
Proses pembakaran sampah menggunakan insinerator dirancang agar memenuhi standar emisi internasional, sehingga tidak akan merusak lingkungan atau membahayakan kesehatan masyarakat.
“Langkah ini kami ambil untuk memastikan bahwa masalah sampah dapat diselesaikan dalam 100 hari pertama, sambil menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat Yogyakarta,” ujar Afnan Hadikusumo, calon Wali Kota Yogyakarta dari PAS.
Pengelolaan Sampah dari Sumbernya: Edukasi dan Insentif Pemilahan Sampah
Selain langkah cepat melalui insinerator, PAS berkomitmen menyelesaikan masalah sampah dengan cara berkelanjutan. Pengelolaan sampah dari sumbernya menjadi fokus utama dengan melibatkan rumah tangga dan industri untuk mengurangi sampah sejak awal.
Baca Juga: Dies Natalis ke-42 UWM: Pagelaran Wayang Golek dan Purwa, Upaya Pelestarian Budaya
PAS akan meluncurkan program insentif pemilahan sampah bagi warga dan industri, khususnya di kampung-kampung dan kawasan industri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah, serta mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah.
“Setiap warga bisa berkontribusi besar terhadap lingkungan melalui langkah-langkah kecil. Dengan memilah sampah di rumah, kita semua bisa menjadi bagian dari solusi,” ungkap Singgih Raharjo, calon Wakil Wali Kota Yogyakarta dari PAS.
Sosialisasi dan Pelatihan di Tingkat Komunitas
PAS juga akan melakukan sosialisasi besar-besaran tentang pemilahan sampah di rumah tangga dan sekolah melalui kampanye publik yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Untuk mendukung pengelolaan sampah mandiri, pelatihan pembuatan kompos organik di tingkat komunitas akan diadakan.
Dengan demikian, masyarakat bisa mengolah sampah organik secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada TPS, dan memperbaiki kualitas lingkungan.
Baca Juga: BPRS HIK MCI Yogyakarta Diluncurkan Sebagai LKS-PWU: Tingkatkan Wakaf Uang untuk Kemaslahatan Umat
Program pengelolaan sampah PAS dirancang dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan. PAS menghindari penggunaan teknologi yang dapat merusak ekosistem, lebih memilih pendekatan yang ramah lingkungan. Setiap langkah yang diambil bertujuan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Program PAS juga mendukung visi besar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 yang berfokus pada tata kelola lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pengelolaan sampah terintegrasi dari rumah tangga hingga TPS serta penggunaan teknologi insinerator dalam kondisi darurat diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Pendekatan ini diharapkan mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Yogyakarta. []