BacaJogja – Puluhan ribu santri dari seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi solidaritas di halaman Markas Polda DIY pada Selasa, 29 Oktober 2024. Aksi damai ini bertujuan untuk menyerukan penertiban peredaran minuman keras (miras) di wilayah Yogyakarta dan mengusut tuntas kejadian kekerasan di Prawirotaman yang diduga dipicu oleh konsumsi miras.
Dalam aksi yang berjalan tertib ini, Polda DIY turut memfasilitasi dengan menyiagakan personel keamanan agar kegiatan berlangsung aman dan terkendali. Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyambut para peserta aksi dan menyampaikan pernyataan tegas terkait dampak negatif miras terhadap ketertiban masyarakat.
Baca Juga: Aksi Santri Memanggil di Polda DIY: Sampaikan Tujuh Pernyataan Sikap
“Kami akan memperketat pengawasan terhadap peredaran miras di wilayah DIY, karena kami melihat adanya korelasi yang kuat antara konsumsi miras dengan meningkatnya tindakan kriminal. Langkah preventif ini diambil demi mencegah insiden serupa di masa mendatang,” ujar Irjen Pol Suwondo dalam sambutannya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa Polda DIY telah menyiapkan pengamanan khusus untuk memastikan kelancaran aksi tersebut.
Baca Juga: Pemda Tanggapi Aksi FUI DIY: Langkah Tegas untuk Stop Peredaran Miras di Yogyakarta
“Kami berkomitmen memfasilitasi aksi damai ini sebaik mungkin. Personel keamanan telah disiagakan di berbagai titik untuk memastikan ketertiban dan keselamatan selama aksi berlangsung,” jelas Kombes Pol Nugroho.
Aksi solidaritas ini mencerminkan kepedulian mendalam dari para santri terhadap dampak buruk peredaran miras di masyarakat. Dalam aksinya, para santri Yogyakarta membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi tuntutan kepada aparat hukum untuk menindak tegas dan memberantas peredaran miras yang dinilai merusak generasi muda dan meresahkan masyarakat.
Baca Juga: Jogja Darurat Miras: Forum Ukhuwah Islamiyah DIY Gelar Aksi Long March Tuntut Tindakan Tegas
Para santri juga menyampaikan beberapa tuntutan khusus kepada pihak kepolisian, termasuk jaminan keamanan bagi lingkungan pesantren serta peningkatan patroli dan pengawasan di area-area rawan, terutama di sekitar pesantren. Dengan dukungan dari aparat keamanan, aksi ini berjalan lancar sebagai bentuk solidaritas yang damai demi Yogyakarta yang lebih aman dan tertib. []