BacaJogja – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan adanya hujan yang mengguyur puncak dan lereng Gunung Merapi pada Selasa, 19 November 2024 sejak pukul 12.51 WIB, dengan curah hujan tercatat sebesar 27,20 mm dan intensitas mencapai 17,55 mm/jam.
Hingga saat ini, hujan masih berlangsung, meningkatkan risiko bencana lahar hujan di kawasan aliran sungai berhulu di Merapi.
Baca Juga: Suasana Meriah Ngayogjazz 2024 di Yogyakarta: Pengalaman Unik Turis Asing
Kondisi ini juga menambah potensi bahaya Awan Panas Guguran (APG) di daerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah. BPPTKG menegaskan agar masyarakat tetap mematuhi rekomendasi keselamatan, termasuk menjauhi daerah berbahaya di sekitar Gunung Merapi.
“Perhatikan perkembangan informasi terkini, terutama terkait perubahan aktivitas Merapi,” tulis BPPTKG dalam peringatannya melalui saluran resminya,
Selasa, 19 November 2024.
Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Aktivitas vulkanik yang dinamis kerap menimbulkan risiko, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di sekitar sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Warga diminta segera melaporkan tanda-tanda bahaya seperti peningkatan aliran air bercampur material vulkanik kepada pihak berwenang.
Baca Juga: Kulon Progo Jadi Contoh Nasional Pelayanan Publik Berkualitas dan Bebas Korupsi
Hingga berita ini diturunkan, BPPTKG terus memantau aktivitas Merapi dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut jika ada perkembangan signifikan. Tetap waspada dan selalu patuhi arahan dari otoritas terkait untuk keselamatan bersama.[]