BacaJogja – Operasi SAR gabungan yang dilakukan di DAM Lengkong, aliran Sungai Sempor, Trimulyo, Sleman, telah menemukan korban bernama Kristanto (26), yang sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Senin (2/12). Korban ditemukan pada Selasa (3/12) pagi dalam kondisi meninggal dunia, sekitar 25 meter dari lokasi kejadian.
Pipit Eriyanto, Humas Basarnas Yogyakarta, menjelaskan bahwa operasi SAR memasuki hari kedua dengan melibatkan berbagai upaya pencarian. Ia menyebutkan bahwa tim SAR mengerahkan tiga unit pencarian. “Kami mengerahkan SRU 1 untuk penyelaman, SRU 2 melakukan penyisiran sejauh dua kilometer dari lokasi kejadian, dan SRU 3 menggunakan drone untuk pemantauan udara,” katanya.
Baca Juga: 50 Pelaku Pelecehan Seksual di Commuter Line Diproses ke Polisi
Upaya pencarian intensif dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 08.50 WIB, tubuh korban ditemukan oleh tim penyelam. Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Nyaen setelah proses identifikasi dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut..
Kronologi Kejadian
Menurut laporan, korban bersama tiga temannya memancing di DAM Lengkong sejak pukul 11.00 WIB. Pada sore hari, sekitar pukul 15.00 WIB, tiga orang lain bergabung, tetapi keberadaan Kristanto tidak diketahui.
Pencarian oleh rekan-rekannya dimulai setelah dompet korban ditemukan mengambang di area gerojokan timur DAM pada pukul 17.00 WIB. Usaha pencarian yang dilakukan secara mandiri tidak membuahkan hasil hingga laporan disampaikan kepada Basarnas.
Baca Juga: Warga Tegalrejo Jogja Geger, Buaya Ditemukan Berkeliaran di Pemukiman Padat
Operasi SAR gabungan melibatkan berbagai elemen, termasuk Basarnas Yogyakarta, kepolisian, dan relawan setempat. Dengan kondisi cuaca cerah, pencarian berlangsung dengan lancar. Namun, hasil nihil pada hari pertama operasi SAR membuat upaya pada hari kedua menjadi lebih intensif.
Pipit menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai atau DAM. Ia menekankan pentingnya keselamatan dengan menyarankan agar aktivitas di lokasi rawan dilakukan dengan pendampingan atau pengawasan yang memadai.
Operasi SAR resmi ditutup setelah penemuan dan evakuasi korban. Basarnas mengapresiasi kerja sama dari berbagai pihak dalam operasi ini. Koordinasi dan solidaritas tim gabungan menjadi kunci keberhasilan operasi SAR. []