Deswitadaya: Inovasi Desa Wisata Berbudaya di Sleman, Magnet Kegiatan Kembaramunas 2024

  • Whatsapp
Kembaramunas 2024
Belajar karawitan dalam kegiatan Kembaramunas 2024 di Sleman. (BacaJogja)

BacaJogja – Mengenal Deswitadaya di Dusun Gamol, Desa Balecatur, Kabupaten Sleman, menjadi salah satu agenda nasional dalam rangkaian Kembaramunas (Kemah Bhakti Racana Muhammadiyah Nasional) ke-VIII tahun 2024. Acara ini digelar oleh Pramuka Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Pada 9 Desember 2024, seluruh peserta Kembaramunas berkesempatan mengunjungi Deswitadaya. Program ini merupakan singkatan dari Desa Wisata Berbudaya, sebuah inisiatif masyarakat Desa Balecatur yang mendapatkan dukungan dari CSR Pertamina.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Napak Tilas Arthur Rimbaud di Stasiun Tuntang: Kolaborasi KAI Wisata dan Prancis Perkuat Pariwisata Heritage

Deswitadaya mencakup berbagai unit kegiatan, seperti karawitan, pembuatan baglog jamur, Kelompok Wanita Tani (KWT), rumah anggrek, daur ulang sampah, hingga produksi susu kambing etawa.

Peserta Kembaramunas disambut dengan alunan musik karawitan sebelum dibagi ke beberapa unit kegiatan. Mereka tidak hanya menyaksikan, tetapi juga turut mempraktikkan proses produksi, seperti pembuatan baglog jamur, pengolahan susu kambing etawa, dan kerajinan dari limbah.

Selain itu, mengingat Yogyakarta dikenal sebagai kota batik, peserta juga mengikuti kelas membatik yang dipandu oleh ibu-ibu Dusun Jatisawit. Dalam sesi ini, mereka belajar mengenal alat dan bahan membatik, membuat pola di atas kain, menggunakan canting, hingga proses pelorotan warna.

Baca Juga: Madrasah Layak Belajar: Baznas RI Pantau Hasil Rehab MI Muhammadiyah Garongan Kulon Progo

“Sangat menyenangkan meskipun melelahkan. Kekayaan budaya Jogja dan kegiatan yang menarik benar-benar membuat rasa lelah hilang. Luar biasa keren,” ujar salah satu peserta Kembaramunas.

Kegiatan Kembaramunas berlangsung sejak 1 hingga 5 Desember 2024 dan akan ditutup dengan upacara penutupan serta perayaan milad Racana Universitas Ahmad Dahlan. []

Penulis artikel:
Audita Dwi Prasetyoning Budi
Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Related posts