Viral “Ritual Air” ala Dokter Tirta untuk Turunkan Berat Badan: Fakta atau Hoaks?

  • Whatsapp
ritual air
Viral "Ritual Air" ala Dokter Tirta untuk Turunkan Berat Badan: Fakta atau Hoaks? (Kominfo DIY)

BacaJogja –  Sebuah video yang diklaim menampilkan dokter Tirta menjelaskan metode “ritual air sebelum tidur” untuk menurunkan berat badan hingga 5 kg dalam 3 hari telah menarik perhatian luas.

Video ini diunggah oleh akun Facebook MT Agency 21 64 pada Kamis (14/11/2024) dan telah ditonton lebih dari 1,8 juta kali. Unggahan tersebut mendapat 8.300 tanda suka, dibagikan ulang lebih dari 300 kali, serta dihujani sekitar 220 komentar, mayoritas menunjukkan kepercayaan pada informasi tersebut.

Read More

Umroh akhir tahun

Namun, benarkah klaim ini berasal dari dokter Tirta?

Baca Juga: World Philosophy Day 2024: Relevansi Filsafat dalam Era Kontemporer

Penelusuran Fakta

Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan analisis mendalam terhadap video tersebut. Menggunakan alat pendeteksi AI dari Hive Moderation dan ElevenLabs, audio dalam video dinyatakan sebagai rekayasa berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Selain itu, video yang diperiksa melalui Google Lens menunjukkan fakta berbeda. Hasil pencarian mengarah ke video YouTube asli dari kanal resmi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berjudul “SG KU-4078: dr. Tirtha Mandira Hudhi, M.B.A.” Dalam video tersebut, dokter Tirta justru berbicara tentang penggunaan ChatGPT sebagai alat konsultasi tambahan dan pemasaran, bukan soal “ritual air” atau metode penurunan berat badan.

Baca Juga: Peluncuran Antologi Pantun Cinta: Menghidupkan Tradisi di Tengah Modernisasi

Kesimpulan

Konten video yang mengklaim dokter Tirta menyampaikan metode “ritual air sebelum tidur” untuk membakar 5 kg dalam 3 hari adalah manipulasi konten. Video tersebut telah diedit menggunakan teknologi AI untuk menyesatkan masyarakat.

Selalu periksa ulang informasi yang Anda terima, terutama dari media sosial. Jangan mudah percaya tanpa sumber terpercaya, dan hindari menyebarkan konten yang belum terverifikasi kebenarannya. Tetap kritis dan bijak dalam menyikapi informasi, ya! (Kominfo DIY)

Related posts